Sebab, kata Yusron, berdasarkan hasil pantauan di lapangan, sejumlah hotel belum bisa memberi jawaban terkait ketersediaan kamarnya karena status pemesanan yang masih sementara.
Untuk itu, ketersediaan kamar yang lebih akurat baru bisa diketahui setelah masa pemesanan selesai atau dibatalkan.
"Masalahnya, selang beberapa hari kemudian, hotel akan menginfokan ada kamar kosong, karena terjadi pembatalan booking yang sebelumnya," imbuhnya.
Baca juga:
Meski begitu, Dinas Pariwisata NTB dikabarkan terus mengecek titik-titik akomodasi per kawasan.
Menurut laporan, saat ini Dinpar NTB bersama Dinas Perhubungan setempat tengah mempersiapkan tambahan 2.000-3.000 kamar. Jumlah tersebut rencananya akan tersedia dalam bentuk kamar terapung.
"Kami masih butuh tambahan 2.000-3.000 kamar lagi. Kekurangan ini rencananya akan diisi oleh kamar terapung dengan kerja sama Dinas Perhubungan, dan rencananya akan berlokasi di pelabuhan Gili Mas, sekitar satu jam setengah dari Mandalika," terang Yusron.
Diharapkan, dengan adanya hotel terapung, dapat mencukupi kekurangan akomodasi tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.