KOMPAS.com – Setiap perayaan Hari Raya Nyepi, Ogoh-ogoh bisanya akan dibuat, diarak keliling desa, dan berakhir dibakar. Ogoh-ogoh adalah patung boneka yang dibuat dengan menggambarkan kepribadian dari bhuta atau raksasa kala.
Pantung besar Ogoh-ogoh tersebut dibuat dari bahan bubur kertas dan rangka yang diwarnai serta dibentuk bermacam-macam.
Adapun, Bhuta kala biasanya menggambarkan sifat buruk manusia. Wujudnya biasanya berupa sosok yang besar dan menakutkan, seperti yang dikutip dari Kompas.com (24/3/2020).
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Memberi Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi?
Sebenarnya, Ogoh-ogoh tak harus tampil dalam Upacara Hari Raya Nyepi. Namun sejak menjadi populer, dibuatlah Ogoh-ogoh untuk Upacara Tawur.
Upacara Tawur dilakukan sehari sebelum perayaan Nyepi dan acaranya sangat identik dengan pawai atau arak-arakan Ogoh-ogoh.
Dari buku Beragam Makna Ogoh-ogoh dalam Tradisi Nyepi (2020) yang disusun oleh Pusat Data dan Analisa Tempo, sebelum ada Ogoh-ogoh ritual membersihkan alam hanya berupa doa dan sesajen.
Namun, kini masyarakat merasa ada yang kurang jika tak ada visualisasi. Oleh karena itu, terciptalah Ogoh-ogoh yang dibuat untuk memeriahkan acara nyepi.
Meski tak harus ada, Ogoh-ogoh juga memiliki fungsi yang diharapkan bisa menjadi pesan yang baik untuk manusia.
Ogoh-ogoh berfungsi sebagai simbol pembersihan alam dari sifat-sifat jahat agar di masa depan manusia bisa terhindar dari kehancuran.
Baca juga: 15 Ucapan Hari Raya Nyepi 2022 yang Penuh Makna
Bentuk dan sosok Ogoh-ogoh wajib berukuran besar dan berbentuk menakutkan untuk menggambarkan dengan baik soal sifat buruk yang ada di dunia.
Oleh karena itu, setelah diarak keliling dan digotong ramai-ramai oleh masyarakat dan wisatawan, Ogoh-ogoh akan dibakar. Selain sebagai simbol menghalau kejahatan, Ogoh-ogoh kini juga dijadikan sebagai sarana kritik sosial.
Dengan kemajuan perkembangan zaman sosok Ogoh-ogoh yang dibuat kini bermacam-macam ada yang tokoh terkenal hingga sosok penjahat di dunia nyata.
Baca juga: 4 Rangkaian Perayaan Nyepi 2022 di Bali, Melasti hingga Ngembak Geni
Saat ada kasus bom Bali yang menyengsarakan banyak orang, sosok teroris yang keji ikut dibuat. Kemudian ketika penggunaan obat terlarang merajalela, ada Ogoh-ogoh yang memakan sampah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.