KOMPAS.com – Ogoh-ogoh adalah patung boneka raksasa yang ada sehari sebelum Hari Raya Nyepi. Patung raksasa dengan penampilan menyeramkan itu muncul saat malam Upacara Pengrupukan menjelang Hari Raya Nyepi.
Melansir dari Kompas.com, bentuk Ogoh-ogoh sangaja dibuat mirip dengan bhuta atau raksasa kala, sesuai makna di Hari Ngrupuk yakni mengusir roh jahat.
Adanya upacara tersebut adalah simbol menetralkan semua kekuatan jahat dari pengaruh negatif dari bhuta kala atau makhluk tak kasat mata yang jahat.
Sebenarnya. Ogoh-ogoh tak punya hubungan langsung dengan Hari Raya Nyepi, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Fungsi Ogoh-ogoh Saat Hari Raya Nyepi, Berikut Penjelasannya
Kepopuleran Ogoh-ogoh dimulai saat perayaan Nyepi dijadikan libur nasional di 1983. Dari situlah, Pawai Ogoh-ogoh menjadi perayaan yang biasanya ada jelang Hari Raya Nyepi.
Ogoh-ogoh terbuat dari bubur kertas dan rangka dari bambu maupun besi yang bisa dibuat menyerupai figur jahat. Adanya Ogoh-ogoh kini merupakan sebuah acara yang menggambarkan kemeriahan perayaan Nyepi.
Nantinya, setelah diarak keliling desa oleh masyarakat dengan diiringi musik gamelan Bali, biasanya Ogoh-ogoh akan berakhir dibakar.
Mungkin banyak yang belum tahu kenapa Ogoh-ogoh selalu berakhir dibakar saat perayaan Hari Raya Nyepi.
Menurut Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali I Gusti Ngurah Sudiana, Ogoh-ogoh yang dibakar itu tak sekadar dibakar saja.
Baca juga: Pawai Ogoh-ogoh pada Perayaan Nyepi, Ketahui Maknanya
Namun, memiliki makna dan harapan agar dunia kembali bersih dan bebas dari segala gangguan makhluk maupun roh jahat.
Dari buku Beragam Makna Ogoh-ogoh dalam Tradisi Nyepi (2020) yang disusun oleh Pusat Data dan Analisa Tempo, Ogoh-ogoh sebenarnya bisa ditafsirkan dengan bebas.
Walaupun begitu, bentuknya memang harus dibuat sebagai sosok raksasa karena untuk menggambarkan simbol jahat yang harus dihalau dan dilenyapkan dari dunia.
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Memberi Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi?
Dengan kemajuan zaman juga, bentuk Ogoh-ogoh makin beragam dan juga bagus karena bahan dan cara pembuatannya juga jadi lebih baik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.