Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutan Kebesani, Ekowisata di Ende NTT dengan Spot Instagramable

Kompas.com - 05/03/2022, 16:05 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

ENDE, KOMPAS.com - Hutan Kebesani kini menjadi tempat favorit bagi para wisatawan yang mengunjungi Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Hutan Kebesani berada di Desa Kebesani, Kecamatan Detukeli, Kabupaten Ende. Tempat wisata ini berketinggian sekitar 800 meter dari permukaan laut (mdpl). 

Untuk sampai di tempat ini, wisatawan bisa menempuh perjalanan selama dua jam dari kota Ende dengan naik kendaraan roda dua. Sementara itu, jika dari Danau Kelimutu, maka jaraknya 42,5 kilometer (km) dengan lama berkendara 1,5 jam. 

Baca juga: Pesona Danau Tiwusora, Surga Tersembunyi Pedalaman Ende di NTT

Adapun hutan ini didominasi oleh pohon ampupu jenis Eucalyptus urophylla yang jumlahnya ribuan. Pohon ampupu merupakan hasil reboisasi Kementerian Kehutanan yang bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Kabupaten Ende sekitar tahun 1980-an.

Di sekitar tempat ini, pengunjung bisa menikmati pangan lokal, seperti ubi dan pisang. Bagi penikmat kopi, jangan ragu, karena juga akan tersedia. 

Harga tiket masuk Hutan Kebesani

Awalnya hutan ini belum terurus. Namun, sejak tahun 2017, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Ende, bekerja sama dengan Koperasi Serba Usaha (KSU) Gaharu, mulai menata hutan seluas 200 hektare ini. 

Pihak pengelola melarang warga sekitar untuk berkebun dan melakukan perambahan hutan. Hal itu lantaran hutan ini tidak hanya menawarkan pesona alam yang indah, tetapi juga sebagai salah satu kawasan penyuplai udara segar.

Baca juga:

Sebelum memasuki kawasan hutan, para pengunjung cukup merogoh kocek senilai Rp 5.000 agar bisa menikmati daya tarik hutan ini sepuasnya. Namun, harap diingat untuk tetap menjaga kebersihan.

Di dalam kawasan hutan Kebesani, ada banyak spot Instagramable yang dapat digunakan pengunjung untuk berfoto.

Di antaranya jembatan yang terbuat dari pohon pinus dan gubuk yang dicat dengan warna hidup.

Hutan Kebesani selalu bikin rindu

Seorang pengunjung, Irensius Rajo (27) dari Manggarai Timur, mengaku takjub dengan keindahan wisata hutan Kembesani.

Menurutnya, wisata hutan itu akan selalu digandrungi oleh setiap pengunjung yang datang.

"Setiap orang pasti akan selalu rindu untuk kembali. Alamnya sangat luar biasa," ujar Irensius kepada Kompas.com, Kamis (4/3/2022).

Ia menambahkan, beberapa spot di dalam kawasan hutan Kebesani dapat memberi kesan yang menarik bagi setiap pengunjung.

Baca juga:

"Spot-spot yang ada memang kelihatan biasa, tetapi saat dipotret rasanya sangat istimewa," ucapnya.

Pengunjung lain, Leo Melang (23), berharap bahwa pemerintah dan instansi terkait terus melakukan promosi wisata hutan Kebesani. Sehingga potensi ini tidak hanya dikenal oleh masyarakat Ende, tetapi wisatawan dari daerah lain.

"Kita berharap promosi terus digerakkan agar menarik minat wisatawan yang datang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com