Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Penumpang Tepuk Tangan Setelah Pesawat Mendarat, Ini Maksudnya

Kompas.com - 05/03/2022, 20:08 WIB
Desi Intan Sari,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Sumber The Sun

“Sampai tahun 1989, ketika revolusi Rumania terjadi, sangat sedikit orang Rumania yang diizinkan melintasi perbatasan, jadi berada di pesawat terbang sama seperti terbang dengan pesawat ulang-alik,” jelas George Matache. 

Terlebih lagi pada tahun 1990 di Rumania berpergian ke luar negeri menjadi sesuatu yang legal, tapi tak bisa dilakukan banyak orang karena kendala tiket pesawat yang mahal. 

Kemudian di Negara Inggris pada 1980-an sampai 1990-an, bertepuk tangan di pesawat adalah hal biasa. Namun, dengan bertambahnya tahun, kini melakukan hal tersebut menjadi cukup langka di penerbangan Inggris.

Judi James menyebutkan, bertepuk tangan menjadi langka karena orang-orang kini merasa lebih aman berpergian dengan pesawat. 

Baca juga: Bukan karena Estetika, Ini Alasan Jendela Pesawat Berbentuk Oval

"Berbeda dengan di tahun 1980-an pada 1990-an, ketika berita soal kecelakaan pesawat secara teratur ditayangkan, tetapi sekarang jarang mendengar hal tersebut,” sambungnya. 

Bisa dikatakan bahwa ketakutan akan sebuah penerbangan sudah berubah di masa sekarang, tapi kini lebih banyak hal yang ditakuti bukan soal lepas landas dan mendarat tapi terorisme. 

“Ada keangkuhan besar soal penerbangan dan perjalanan udara karena semua orang ingin terlihat seperti Kim Kardashian yang terlihat melakukan penerbangan sepanjang waktu,” ucap Judi James. 

Baca juga: 5 Fakta Pesawat yang Sering Bikin Penumpang Penasaran

Lagi pula, kini bertepuk tangan saat pesawat mendarat memang membuat orang terlihat seperti baru pertama kali naik pesawat. 

“Ini aneh karena tepuk tangan adalah hal yang menular, seperti yang kita lihat di pemakaman Putri Diana,” ujar Judi James. 

Namun, kini tepuk tangan di pesawat malah menjadi sesuatu hal yang sudah banyak orang tolak untuk ikuti. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber The Sun
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com