Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas Kesasar Pakai Google Maps, Jangan Sampai Buta Daerah Tujuan

Kompas.com - 06/03/2022, 06:06 WIB
Desi Intan Sari,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sejak ada Google Maps, banyak pengendara yang mengandalkan teknologi ini untuk sampai lokasi tujuan. Meski begitu, memilih Google Maps untuk dijadikan pemandu sampai ke lokasi bagi sebagian besar pengendara bukan hal yang efektif dan efisien. 

Alasannya adalah karena terkadang dengan memakai Google Maps malah membuat pengendara melewati jalan yang tidak jelas. 

Belum lagi ada beberapa pengendara yang berakhir tersesat ketika memakai Google Maps, padahal awalnya ingin memanfaatkan teknologi tersebut untuk mempermudah perjalanan sampai lokasi. 

Baca juga: 7 Tips Aman Wisata Air Terjun Saat Musim Hujan, Perhatikan Hal Ini

Demi mengatasi hal tersebut, Advance Driver Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana akan membagikan sejumlah tips penting dalam menggunakan Google Maps.

Jangan sampai buta daerah tujuan

Sony mengatakan, hal penting yang perlu diketahui saat memakai Google Maps adalah dengan mengetahui daerahnya.

Meski sudah memakai Google Maps, kemungkinan pengendara tersesat juga sangat besar, apalagi jika tak mengetahui soal daerah tujuan.  

Dengan Google Maps, kita bisa mengetahui ruas jalan mana saja yang mengalami kemacetan.Unsplash/Cardmapr Dengan Google Maps, kita bisa mengetahui ruas jalan mana saja yang mengalami kemacetan.

“Google Maps ini bisa menyesatkan kalau kita buta daerah tersebut,” jelas Sony kepada Kompas.com, Sabtu (5/3/2022). 

Jadi jangan sampai saat memakai Google Maps, pengendara sama sekali tak mengetahui daerah yang akan dilewati.

Baca juga: 6 Tips Liburan di Musim Hujan agar Tetap Nyaman

Sony menjelaskan bahwa penggunakan Google Maps itu sifatnya hanya membantu saja, jika benar-benar mengandalkan tanpa tahu soal daerahnya, pasti akan sulit. 

“Google Maps itu buat membantu kita saja untuk sampai ke lokasi dengan lebih cepat dan efisien,” ucap Sony.

Risiko hanya andalkan Google Maps

Jika hanya mengandalkan Google Maps saat melewati jalan yang aneh pengendara akan santai terus melaju. 

Padahal bisa jadi nanti mengarah ke jalanan antah berantah yang tidak jelas, bahkan masuk-masuk ke jalan sempit yang sulit dilewati.

Supir truk tersesat di Kota Semarang karena ikuti google mapsKOMPAS.com/Dok.Polsek Genuk, Kota Semarang Supir truk tersesat di Kota Semarang karena ikuti google maps

Berbeda jika pengendara sudah tahu daerah, pasti akan sadar jika ada yang tidak beres dengan rute yang ditunjukkan oleh Google Maps. 

Seandainya memang baru pertama kali akan menuju lokasi, disarankan untuk tak 100 persen memakai Google Maps. 

Baca juga: Berburu Blue Fire di Gunung Ijen, Berikut Persiapan dan Tips yang Perlu Diperhatikan

“Kalau kita buta sama sekali daerah tersebut, maka padukan antara Google Maps dengan pengetahuan lingkungan dan tanya orang setempat,” jelas Sony. 

Hal tersebut tentunya lebih efektif bagi pengendara untuk sampai ke lokasi dengan lebih cepat dan akurat, daripada cuma bermodalkan Google Maps. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com