Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ae Wau, Wisata Air Panas di Ende NTT yang Bisa Sembuhkan Penyakit Kulit

Kompas.com - 06/03/2022, 18:06 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

ENDE, KOMPAS.com - Menyembuhkan penyakit kulit tidak harus ke dokter ataupun ke rumah sakit, tetapi bisa juga ke Desa Nggela, Kecamatan Wolojita, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Desa ini memiliki memiliki kekayaan alam yang cukup langka. Salah satunya adalah sumber air panas Ae Wau. Uniknya, pemandian air panas ini diyakini ampuh untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit kulit.

Dalam bahasa Lio, Kabupaten Ende, Ae berarti air dan Wau berarti bau. Sebab, Ae Wau dikenal dengan air dengan bau yang menyengat akibat kandungan belerang tinggi.

Baca juga: Hutan Kebesani, Ekowisata di Ende NTT dengan Spot Instagramable

Terletak di utara wisata Danau Kelimutu, wisata Ae Wau dapat ditempuh dua jam perjalanan dari kota Ende, ibu kota Kabupaten Ende, menggunakan roda dua maupun roda empat.

Selama perjalanan pengunjung akan melewati beberapa kampung adat seperti, kampung adat Wolonita, Jopu, dan Nggela.

Ada kolam untuk laki-laki dan perempuan

Air kolam pemandian Ae Wau sangat hangat. Cocok untuk berendam sembari menikmati keindahan alam sekitar.

Awalnya hanya tempat pemandian biasa. Air hangat dari dataran tinggi mengalir menuju dua kolam alami.

Belakangan kolam tersebut direnovasi menjadi kolam permanen. Satu kolam peruntukkan untuk laki-lali, satu kolamnya untuk perempuan.

Baca juga: Danau Tiwusora di Pedalaman Ende NTT akan Dikembangkan untuk Wisata

Dengan kedalaman setinggi pinggang orang dewasa, anak-anak juga bisa ikut menikmati air hangat di kolam ini.

Pengunjung juga tidak perlu ragu. Sebab, bangunan kolam didesain agar airnya selalu berganti setiap saat.

Di sekitar kolam dilengkapi dengan tempat mandi cuci kakus (MCK) yang bisa dimanfaatkan pengunjung.

Baca juga: Dari Sabang sampai Ende, Berikut 9 Destinasi Wisata yang Bisa Dipotret saat Gelap dengan Smartphone

Para pengunjung disarankan untuk membawa bekal. Karena, di sekitar lokasi wisata ini belum tersedia makanan ataupun minuman.

Belum terdaftar sebagai aset desa

Penjabat Sementara Desa Nggela bernama Rikar Mabana mengatakan, akses  menuju wisata air panas Ae Wau hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Pengunjung akan menyusuri perkebunan warga.

"Ke lokasi sekitar 300 meter dari Kampung Nggela," ujar Rikar saat dihubungi Komas.com, melalui sambungan telepon, Minggu (6/3/2022).

Rikar menyarankan agar para pengunjung yang datang membawa serta rokok, uang, ataupun siri pinang. Nantinya, barang-barang itu akan diletakan di tempat sesajen yang ada di dekat kolam.

"Kalu tidak ada siri pinang, bisa juga pakai uang atau rokok. Pokoknya kita bisa bawa satu diantara ketiganya. Tujuannya agar penghuni alam mengetahui kedatangan kita," katanya.

Soal khasiat, kata dia, Ae Wau tidak perlu diragukan. Sebab, selain menyembuhkan penyakit kulit, air ini juga bisa menyembuhkan penyakit dalam.

"Ada juga tempat pancuran khusus. Nanti, airnya bisa ambil dan dibawa pulang untuk diminum," ujarnya.

Baca juga: 5 Atraksi Wisata Desa Detusuko Barat Ende, Juara 4 Kategori Desa Berkembang ADWI 2021

Rikar mengatakan, wisata air panas Ae Wau belum terdaftar menjadi aset desa. Karena itu, pengelolaannya masih perorangan.

"Selama ini dikelola oleh perorangan, tetapi ke depan kita coba kerja sama. Konsepnya adalah kolaborasi," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pada tahun 2022 pemerintah desa Nggela sudah berencana untuk membangun jalan menuju lokasi tersebut. Namun, anggaran banyak dialihkan untuk penanganan Covid-19.

Baca juga: Terminal Bandara Haji Hasan Aroeboesman Ende Bakal Diperluas

"Kita berharap situasi segera membaik. Sehingga apa yang sudah direncanakan bisa terlaksana," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com