KOMPAS.com - Jelang perhelatan MotoGP pada 18-20 Maret 2022 di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), masih ada 7.315 kamar yang tersedia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa banyak travel agent yang menawarkan paket nonton MotoGP Mandalika dengan berbagai pilihan fasilitas dan harga.
Menurutnya, wisatawan akan lebih mudah untuk mencari secara online melalui layanan yang ada.
"Ada beragam pilihan penginapan mulai dari hotel, homestay atau sarana hunian pariwisata (sarhunta), ataupun glamping yang dapat dipilih oleh para wisatawan yang hendak menonton
MotoGP," jelas Sandiaga saat Weekly Press Briefing virtual Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Senin (7/3/2022).
Baca juga:
Sementara itu, untuk rincian kamar yang masih kosong disampaikan menurut informasi dari Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi.
Menurutnya, per 4 Maret 2022, masih ada 7.315 kamar yang belum terisi. Di antaranya hotel bintang sebanyak 1.191 kamar, melati 792 kamar, dan vila 396 kamar.
Lalu ada pula bungalo sebanyak 958 kamar, homestay 1.203 kamar, rusun 245 kamar, camping ground 2.420 tenda, dan Sarhunta (sarana hunian pariwisata) 110 kamar.
Khusus Sarhunta, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Henky Manurung, mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sertifikasi aksesibilitas, amenitas, dan atraksi (3A) yang telah dikoordinasikan dengan pihak provinsi maupun Kabupaten Lombok Tengah.
"Hampir seluruh pelaku usaha siap untuk memberikan pelayanan terbaik karena ini akan menjadi tantangan bagi kami semua perhelatan MotoGP sebagai usaha anak bangsa untuk bangkit kembali," ujar Henky, Senin.
Baca juga: 3 Pilihan Tempat Menginap untuk Nonton MotoGP Mandalika, Selain Hotel
Sebagai informasi, melansir Kompas.com (7/3/2022), Menparekraf mengatakan bahwa tiket penonton MotoGP 2022 di Mandalika yang sudah terjual habis adalah tiket hari ketiga atau hari perlombaan (race day).
Lantas, bagaimana untuk tiket hari pertama dan hari kedua?
Menanggapi kabar adanya aparatur sipil negara (ASN) diwajibkan membeli tiket MotoGP, informasi ini dibantah oleh Sandiaga.
"ASN di NTB tidak diwajibkan membeli tiket untuk menonton ajang MotoGP. Hal ini sudah ditegaskan oleh Gubernur NTB Zulkieflimansyah," terangnya.
Baca juga:
Namun, peran ASN adalah memfasilitasi masyarakat yang ingin membeli, terutama masyarakat yang tidak paham teknologi atau tidak paham membeli tiket secara online. Dengan adanya ASN, masyarakat dapat lebih mudah bertanya mengenai cara pembelian tiket dan prosesnya.
Selain itu, Menparekraf menyebutkan ada beberapa strategi untuk percepatan penjualan tiket MotoGP.
Di antaranya melalui bundling tiket dengan akomodasi dan juga melalui kreatifitas yang akan dilakukan oleh penyelenggara, yaitu branding grandstand bekerjasama dengan pebalap
MotoGP yang akan dijual dengan merchandise khusus.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.