Salah satu penumpang kereta api, Astrid Wahyu Utama, menyampaikan bahwa aturan tidak mewajibkan hasil negatif tes antigen dan PCR cukup memudahkan bagi dirinya.
"Lebih memudahkan soalnya kalau ibu-ibu seperti saya, apalagi bawa anak, itu kan agak repot kalau harus bolak balik antre antigen segala macam. Apalagi antigen harus H-1 ya, kalau pas keberangkatan takutnya ada apa-apa kan repot urus tiketnya," kata dia.
Meski menyambut baik aturan ini, namun dirinya tetap merasa was-was. Hal ini karena, dengan ditiadakannya syarat penyertaan hasil negatif antigen dan PCR, ditakutkan justru dapat meningkatkan angka kasus positif Covid-19.
Baca juga:
"Agak was-was juga sih takutnya - semua ada sisi negatif positifnya. Kalau ditiadakan kita lebih mudah, tapi takutnya (angka kasus) naik lagi. Mudah-mudahan sih enggak lah," katanya.
Adapun ia berangkat dari Yogyakarta menuju Jakarta. Selama pandemi, baru kali ini dirinya menggunakan moda transportasi umum untuk ke luar kota.
"Selama pandemi belum pernah naik kereta lagi. Dua tahun baru sekarang ini. Kalau ke luar kota biasanya kita ada mobil pribadi. Ini nyobain deh," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.