Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/03/2022, 17:15 WIB

KOMPAS.com - Indonesia memiliki sejumlah gunung api yang masih aktif hingga saat ini karena berada di lingkaran Cincin Api Pasifik. Salah satunya adalah Gunung Merapi, Yogyakarta yang kini tengah mengalami erupsi.

Meskipun masih aktif, sejumlah gunung api di Indonesia masih ramai didatangi pendaki dan wisatawan lantaran memiliki pemandangan yang indah. Wisatawan juga masih ramai mengunjungi wisata di sekitarnya yang berada di lereng maupun kaki gunung api.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memiliki sejumlah tips yang sebaiknya diperhatikan para pendaki maupun wisatawan yang hendak berkunjung ke lokasi sekitar gunung api aktif.

Baca juga: Gunung Merapi Erupsi, 5 Tempat Wisata Ini Diprediksi Aman

Baca juga: Rute ke Grojogan Kapuhan Magelang yang Indah di Lereng Gunung Merapi

Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan para pendaki dan wisatawan demi keselamatan mereka. PVMBG merupakan salah satu unit di lingkungan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

1. Cek aktivitas gunung api

Koordinator Kelompok Mitigasi Gunung Api PVMBG Kristianto mengatakan, hal pertama yang harus dilakukan pendaki dan wisatawan adalah mengecek aktivitas gunung api.

Informasi ini bisa didapatkan melalui dua cara, yakni berkunjung langsung ke pos pengamatan gunung api terkait atau melalui aplikasi multiplatform, Magma Indonesia.

Magma Indonesia bisa diunduh melalui smartphone, atau mengunjungi langsung situs https://magma.esdm.go.id.

Tampilan situs magma Indonesia milik PVMBG Kementerian ESDMmagma.vsi.esdm.go.id Tampilan situs magma Indonesia milik PVMBG Kementerian ESDM

“Kalau untuk wisatawan, yang pertama adalah coba mencari informasi umum tingkat aktivitas gunung api dengan berkunjung langsung ke pos pengamatan gunung api atau melalui aplikasi Magma Indonesia,” kata dia kepada Kompas.com, Jumat (11/3/2022).

Kristianto menuturkan aplikasi Magma Indonesia memuat sejumlah informasi penting. Meliputi, tingkat aktivitas, laporan aktivitas, informasi letusan, Kawasan Rawan Bencana (KRB) letusan gunung api, live seismogram, dan lainnya.

Baca juga: 6 Pesona Papandayan, Gunung Api Ramah Pendaki di Barat Daya Garut

“Di situ akan didapatkan rekomendasi teknis tentang mitigasi di setiap gunung api aktif karena setiap gunung api berbeda-beda, misalnya Gunung Semeru radius aman berapa, Gunung Krakatau radius aman berapa, akan berbeda,” imbuhnya.

2. Kenali bahaya primer gunung api aktif

Seperti disebutkan sebelumnya, setiap gunung api aktif memiliki karakter masing-masing. Termasuk, kata Kristianto, ancaman bahaya dari erupsi gunung api aktif.

Menurutnya, para pendaki maupun wisatawan wajib mengetahui dan mengenali bahaya atau ancaman primer dari erupsi gunung api aktif.

Gunung Semeru kembali luncurkan awan panas guguran pada Minggu (19/12/2021) pagi Gunung Semeru kembali luncurkan awan panas guguran pada Minggu (19/12/2021) pagi

“Ancaman primer ada produknya berupa awan panas, aliran lava, atau hujan abu lebat. Ada pula ancaman sekunder bisa berupa aliran lahar,” ujarnya.

Informasi mengenai bahaya primer dan sekunder gunung api aktif tersebut dapat diakses melalui kunjungan langsung ke pos pengamatan atau melalui Magma Indonesia.

Baca juga: 3 Wisata Gunung Api Purba Gunungkidul Selain Nglanggeran dan Wediombo

Pendaki maupun wisatawan hendaknya mengetahui informasi tersebut sebagai langkah mitigasi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kursi KA Ekonomi Dimodifikasi, Tak Lagi Tegak 90 Derajat

Kursi KA Ekonomi Dimodifikasi, Tak Lagi Tegak 90 Derajat

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Perpustakaan Nasional, Bawa Uang Tunai

4 Tips Berkunjung ke Perpustakaan Nasional, Bawa Uang Tunai

Travel Tips
Rute Transportasi ke Perpustakaan Nasional, Naik Transjakarta dan KRL

Rute Transportasi ke Perpustakaan Nasional, Naik Transjakarta dan KRL

Travel Tips
Pendakian Arjuno-Welirang Tutup Sementara per 27 Mei 2023, Imbas Kebakaran Hutan

Pendakian Arjuno-Welirang Tutup Sementara per 27 Mei 2023, Imbas Kebakaran Hutan

Travel Update
6 Tradisi Perayaan Waisak di India, Tanah Kelahiran Sang Buddha 

6 Tradisi Perayaan Waisak di India, Tanah Kelahiran Sang Buddha 

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Pameran Keris Kuno Era Majapahit di Yogyakarta

Harga Tiket dan Jam Buka Pameran Keris Kuno Era Majapahit di Yogyakarta

Travel Tips
Animalium BRIN Cibinong, Belajar Seputar Hewan Saat Libur Sekolah

Animalium BRIN Cibinong, Belajar Seputar Hewan Saat Libur Sekolah

Jalan Jalan
5 Tips Pilih Hotel untuk Liburan Sekolah, Pilih yang Ramah Anak

5 Tips Pilih Hotel untuk Liburan Sekolah, Pilih yang Ramah Anak

Travel Tips
Dukung Waisak 2023, Batik Air Sediakan 63.360 Kursi Menuju Yogya dan Solo

Dukung Waisak 2023, Batik Air Sediakan 63.360 Kursi Menuju Yogya dan Solo

Travel Update
Lokasi Ndalem Poenakawan di Yogyakarta, Tempat Pameran Keris Era Majapahit dan Mataram Islam

Lokasi Ndalem Poenakawan di Yogyakarta, Tempat Pameran Keris Era Majapahit dan Mataram Islam

Travel Tips
7 Penginapan Murah Dekat Candi Borobudur, Rp 100.000-an Per Malam 

7 Penginapan Murah Dekat Candi Borobudur, Rp 100.000-an Per Malam 

Hotel Story
Pengalaman Berburu Buku Murah di Big Bad Wolf 2023, Buku Impor Tak Banyak

Pengalaman Berburu Buku Murah di Big Bad Wolf 2023, Buku Impor Tak Banyak

Jalan Jalan
Rute ke Monumen Gempa Yogya di Bantul, Searah ke Pantai Parangtritis

Rute ke Monumen Gempa Yogya di Bantul, Searah ke Pantai Parangtritis

Travel Tips
Monumen Gempa di Bantul, Pusat Gempa Yogya 17 Tahun Lalu

Monumen Gempa di Bantul, Pusat Gempa Yogya 17 Tahun Lalu

Jalan Jalan
Jadwal Terbaru KA Bandara Soekarno-Hatta per 1 Juni 2023

Jadwal Terbaru KA Bandara Soekarno-Hatta per 1 Juni 2023

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+