Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nusa Kutu, Wisata di Sikka NTT yang Hanya Bisa Dinikmati Saat Laut Surut

Kompas.com - 11/03/2022, 18:31 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Kabupaten Sikka di Nusa Tenggara Timur (NTT), selalu punya daya tarik untuk dikunjungi wisatawan, salah satunya adalah Nusa Kutu.

Nusa Kutu merupakan pulau kecil yang berada di Desa Kolisia B, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka.

Dari kota Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, pengunjung hanya membutuhkan waktu 30 menit perjalanan menggunakan kendaraan roda dua maupun empat.

Baca juga: Persawahan Magepanda di Sikka NTT, Sajikan Pesona Keindahan Senja

Arahkan kendaraan menuju pantai utara melewati ruas jalan Mumere Magepanda. Jalanan mulus dan sedikit berkelok akan menjadi kenikmatan tersendiri bagi pengunjung. Selama perjalanan pengunjung akan disuguhkan keindahan laut pantai utara.

Saat tiba di Desa Kolisia B belok kanan sekitar 20 meter menuju pesisir pantai utara Flores. Dari sini pengunjung akan langsung melihat kemolekan dari pulau kecil itu.

Nusa Kutu hanya bisa diakses saat laut Surut

Nusa Kutu terpisah dari daratan Flores. Pesisir pulau ini ditumbuhi pohon bakau. Sementara di puncak bukit banyak rerumputan khas pantai.

Stanislaus (34), warga Desa Kolisia mengatakan, akses menuju Nusa Kutu hanya bisa ditempuh saat air laut sedang surut.

Ketika air laut pasang, Nusa Kutu hanya bisa dipandang melalui sebelah bukit. Oleh warga disebut Bukit Buaya.

"Karena memang bentuknya mirip buaya yang sedang tidur," ujar Stanislaus kepada Kompas.com, Kamis (10/3/2022).

Baca juga: Bukit Kristus Raja, Tempat Terbaik Menikmati Sunset di Sikka NTT

Menurut cerita, dahulu kala Nusa Kutu menyatu dengan daratan Pulau Flores. Namun, saat bencana melanda Kabupaten Sikka pada 1992 silam, Nusa Kutu terpisah dari daratan Flores.

"Itu sebabnya pengunjung hanya bisa ke sana saat airnya surut. Ada jalan menuju ke sana," katanya.

Berburu Sunset di Puncak Nusa Kutu

Pesona Nusa Kutu memang sangat eksotis. Apalagi saat berada di puncak. Pengunjung akan menikmati birunya lautan sejauh mata memandang, serta bentangan pegunungan di Flores begitu menawan.

Ketika matahari mulai terbenam, pengunjung akan menikmati sunset yang sangat indah. Namun, untuk bisa sampai puncak, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 50 meter melewati lereng bukit Nusa Kutu.

Baca juga: Strategi Efek Lilin Paskah untuk Dongkrak Pariwisata Sikka NTT, Apa Itu?

Iselda (25) seorang pengunjung asal Kabupaten Lembata mengaku baru pertama kali mengunjungi wisata Nusa Kutu. Awalnya ia mendapat informasi tersebut melalui internet. Karen penasaran, ia kemudian mengajak temannya untuk berwisata ke Nusa Kutu.

"Pemandangannya sangat luar biasa," ujar Iselda kepada Kompas.com, Kamis.

Menurut Iselda, Nusa Kutu juga memberi tantangan kepada wisatawan. Pasalnya, bebukitan Nusa Kutu cukup menanjak sehingga memacu adrenalin wisatawan untuk mendapatkan sunset yang indah.

Baca juga: Komunitas Fajar Sikka Kibarkan Bendera di Nusa Kutu, Promosikan Tempat Wisata

"Untuk sampai puncak Nusa Kutu butuh kerja keras. Tetapi akan terbayar saat tiba di puncaknya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com