Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Swiss Travel Pass, Kunci Wisata Mandiri Mudah dan Hemat Waktu di Swiss

Kompas.com - 12/03/2022, 07:09 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com - Bepergian ke negara asing, khususnya saat pandemi menjadi tantangan tersendiri karena aturan perjalanan yang bisa berubah seiring waktu. 

Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk mencari informasi sebanyak mungkin dan memilih hal yang memudahkan perjalananmu. 

Cara termudah untuk bepergian ke luar negeri selama pandemi adalah dengan menggunakan jasa agen perjalanan (travel agent) dari Indonesia. 

Namun demikian, jika kamu ingin memilih bepergian secara mandiri selama pandemi juga tidak mustahil. 

Saat ini beberapa negara memudahkan proses masuk wisatawan Indonesia, salah satunya Swiss. 

Setelah visa Schengen diterbitkan, kamu bisa mulai merencanakan perjalanan wisata di Swiss. 

Salah satu kunci yang membuat perjalanan kamu di Swiss jadi lebih mudah adalah dengan membeli Swiss Travel Pass. 

Baca juga:

"Swiss Travel Pass ini tiket terusan khusus untuk wisatawan, yang membuat wisatawan bisa naik kereta, bus, dan kapal tanpa perlu bayar lagi," kata pemandu tur perjalanan media STS Winter Magic Tour, Patricia Tenini, Kamis (3/3/2021). 

Patricia menjelaskan semua transportasi umum di Swiss terkoneksi dengan baik. 

Ada ratusan operator transportasi daerah di Swiss, tetapi semua di bawah induk perusahaan SBB. 

Swiss Travel Pass memungkinkan wisatawan untuk menumpang transportasi umum di 90 kota besar dan kecil di Swiss. 

Selain itu, wisatawan juga bisa masuk tanpa perlu membayar tiket lagi di 500 museum dengan Swiss Travel Pass. 

Keuntungan lainnya, ada diskon 50 persen untuk tiket transportasi wisata ke atas gunung. 

Cara membeli Swiss Travel Pass

Swiss Travel Pass dapat dibeli via online sebelum keberangkatanmu ke Swiss. 

Caranya, berkunjunglah ke situs www.sbb.ch dan ada pilihan untuk pilihan tiket terusan untuk tiga, empat, enam, delapan, dan 15 hari. 

Harga tiket terbagi menjadi dua yaitu transportasi kelas satu atau kelas dua. 

Dari pengalaman Kompas.com kereta kelas satu di Swiss memiliki ruang gerak yang lebih lega. 

Baca juga: Jalan Setapak Terpanjang Dunia di Puncak Pohon Ada di Swiss

Interior gerbong kereta api kelas satu di SwissKompas.com/Silvita Agmasari Interior gerbong kereta api kelas satu di Swiss

Namun demikian kereta kelas dua sudah terbilang nyaman, khususnya bagi kamu yang tidak membawa barang (koper) terlalu besar. 

Harga Swiss Travel Pass mulai 232 Frank Swiss atau setara Rp 3.560.00 untuk tiket tiga hari di kelas dua. 

Bagi kamu yang berusia di bawah 25 tahun, ada keringan diskon 30 persen untuk Swiss Travel Pass. 

Sementara itu, bagi kamu yang bepergian bersama keluarga dengan anak usia 6-16 tahun sebaiknya membeli Swiss Family Card karena gratis tiket transportasi untuk anak. 

Setelah proses pembelian selesai, tiketmu akan diterbitkan dalam bentuk QR code digital. 

Kamu dapat menyimpan tiket di smartphone atau mencetak di kertas. Petugas transportasi umum akan memincah QR code tiketmu selama perjalanan. 

Baca juga:

Jadi kamu sudah tidak perlu menukarkan tiket di mesin tiket otomatis.

Kamu juga bisa mengunggah aplikasi smartphone SBB Mobile untuk melacak rute dan waktu keberangkatan transportasi umum di Swiss. 

Sebagai catatan, bagi kamu yang ingin naik kereta panaroma di Swiss seperti Glacier Express, Goldenpass, Bernina Express, dan Gothard, kamu bisa menggunakan Swiss Travel Pass. 

Namun, sebaiknya lakukan reservasi tambahan untuk mendapatkan tempat duduk dan posisi terbaik, mengingat beberapa kereta panorama populer di kalangan wisatawan dan jumlahnya terbatas.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com