Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tips Aman Mendaki Gunung Rinjani yang Buka Lagi 16 Maret 2022

Kompas.com - 12/03/2022, 16:04 WIB
Ulfa Arieza ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

3. Memiliki asuransi

Dedy menuturkan, pembelian tiket melalui aplikasi eRinjani sudah mencakup asuransi jiwa pengunjung wisata. Hal tersebut sebagai bentuk proteksi bagi pendaki mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.

“Melalui eRinjani, sudah dua tahun ini, beli tiket itu langsung satu paket dengan asuransi, supaya menjamin pendaki kalau terjadi hal yang tidak diinginkan,” katanya.

Untuk meminimalisasi kecelakaan, cedera, dan sebagainya, pihak pengelola Gunung Rinjani telah menyediakan tim evakuasi yang bernama Edelweis Medical Health Center. Tim evakuasi ini juga bekerja sama dengan mitra asuransi.

Baca juga: Soal Kasus Penelantaran Pendaki Rinjani, Ini Kata Sandiaga Uno

4. Menggunakan jasa pramuwisata dan porter

Setiap gunung memiliki karakteristik masing-masing, termasuk Gunung Rinjani. Oleh sebab itu, Dedy sangat menyarankan agar para pendaki menggunakan jasa TO atau pramuwisata dan porter.

“Saya tidak bilang wajib menggunakan TO, saya strongly recommend karena kalau belum pernah mendaki di Rinjani itu hanya bisa membayangkan tingkat kesulitannya sendiri,” katanya.

Ia menuturkan, jasa TO tersebut menjadi satu paket dengan porter yang merupakan penduduk lokal, sehingga sudah memahami medan. Mereka akan membantu pendaki mulai dari persiapan perlengkapan standar pendakian, selama perjalanan, hingga turun kembali.

Pemesanan TO, lanjutnya, dapat dilakukan melalui aplikasi eRinjani saat calon pendaki memesan tiket. Ia memastikan daftar TO yang berada dalam aplikasi tersebut merupakan TO resmi yang berada di bawah binaan TNGR.

Namun, ia memperbolehkan calon pendaki berpengalaman tidak menggunakan jasa TO asalkan memiliki persiapan yang matang. Khusus pendaki pemula, ia sangat menyarankan menggunakan jasa para TO dan porter tersebut.

“Kalau para pendaki yang sudah pernah mendaki Rinjani tidak mau menggunakan TO monggo, tapi syaratnya monggo mempersiapkan diri lebih baik. Kalau pemula, saya strongly recommend pakai TO, mereka juga orang lokal jadi sekaligus pemberdayaan masyarakat sekitar,” katanya.

Baca juga: Belajar dari Kasus Penipuan Open Trip di Gunung Rinjani, Ini 3 Tips Memilih Operator Trip Tepercaya

5. Mengetahui medan

Lanskap Desa Sembalun terlihat dari puncak Bukit Pergasingan, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Kamis (19/3/2015). Puncak Bukit Pergasingan menjadi pilihan wisata trekking di Lombok Timur untuk menyaksikan matahari terbit dan lanskap Gunung Rinjani. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMOKRISTIANTO PURNOMO Lanskap Desa Sembalun terlihat dari puncak Bukit Pergasingan, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Kamis (19/3/2015). Puncak Bukit Pergasingan menjadi pilihan wisata trekking di Lombok Timur untuk menyaksikan matahari terbit dan lanskap Gunung Rinjani. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

Selanjutnya, calon pendaki lebih baik mengetahui kondisi medan yang akan dilalui. Sebagai informasi,, Gunung Rinjani memiliki enam jalur pendakian dengan karakteristik topografi masing-masing.

Keenam jalur pendakian itu meliputi Sembalun, Timbanuh, Aik Berik, Senaru, Tete Batu, dan Torean.

Dedy menjelaskan, jalur Sembalun di Lombok Timur memiliki topografi savana sehingga sangat panas. Namun, jalur ini menyajikan pemandangan bagus serta langsung menuju puncak.

“Kalau Senaru itu variatif, savana dengan banyak pohon. Jadi, ada banyak air, agak rindang, dan ada juga savananya. Tapi, kalau mau sampai puncak turun dulu ke danau, baru naik lagi ke setengah puncak, baru ke puncak,” jelasnya.

Sementara itu, waktu paling tepat untuk mendaki adalah pagi hari sebelum pukul 09.00 Wita. Mayoritas pendaki memulai perjalanannya pukul 07.00 Wita.

Baca juga: Mau Mendaki Sambil Puasa? Simak Tipsnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com