Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tips Aman Mendaki Gunung Rinjani yang Buka Lagi 16 Maret 2022

Kompas.com - 12/03/2022, 16:04 WIB
Ulfa Arieza ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

6. Cek prakiraan cuaca

Dedy mengatakan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi kondisi cuaca Gunung Rinjani pada Maret ini aman untuk memulai pendakian.

Namun demikian, tak ada salahnya untuk mengecek mandiri prakiraan cuaca ketika akan mendaki Gunung Rinjani. Calon pendaki juga sebaiknya terus memperbarui informasi perkiraan cuaca tersebut selama pendakian.

Baca juga: Balai TNGR: Masih Ada Pemetik Bunga Edelweis di Gunung Rinjani

7. Cek aktivitas gunung

Seperti disampaikan sebelumnya, Gunung Rinjani merupakan gunung api aktif. Ada sejumlah persiapan khusus sebelum kamu mendaki gunung api aktif dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (11/3/2022).

Koordinator Kelompok Mitigasi Gunung Api PVMBG, Kristianto, menuturkan, hal pertama yang harus dilakukan pendaki adalah mengecek aktivitas gunung api aktif. Informasi ini bisa didapatkan melalui dua cara, yakni berkunjung langsung ke pos pengamatan gunung api terkait atau melalui aplikasi multiplatform, Magma Indonesia.

Magma Indonesia bisa diunduh melalui smartphone, atau mengunjungi langsung situs web https://magma.esdm.go.id.

“Kalau untuk wisatawan yang pertama (kali) adalah coba mencari informasi umum tingkat aktivitas gunung api dengan berkunjung langsung ke pos pengamatan gunung api atau melalui aplikasi Magma Indonesia,” terangnya kepada Kompas.com.

Kristianto menuturkan, aplikasi Magma Indonesia memuat sejumlah informasi penting. Meliputi, tingkat aktivitas, laporan aktivitas, informasi letusan, Kawasan Rawan Bencana (KRB) letusan gunung api, dan live seismogram.

Baca juga: 13 Tips Mendaki Gunung saat Musim Hujan

Puncak Gunung Rinjani dilihat dari Plawangan Sembalun.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Puncak Gunung Rinjani dilihat dari Plawangan Sembalun.

8. Kenali bahaya primer gunung api aktif

Setiap gunung api aktif memiliki karakteristik ancaman bahaya erupsi yang berbeda-beda. Menurut Kristianto, para pendaki wajib mengetahui dan mengenali bahaya atau ancaman primer dari erupsi gunung api aktif.

“Ancaman primer ada produknya berupa awan panas, aliran lava, atau hujan abu lebat. Adapula ancaman sekunder bisa berupa aliran lahar,” ujarnya.

Informasi mengenai bahaya primer dan sekunder gunung api aktif tersebut dapat diakses melalui kunjungan langsung ke pos pengamatan atau melalui Magma Indonesia. Pendaki hendaknya mengetahui informasi tersebut sebagai langkah mitigasi.

Baca juga: Wisatawan Pemetik Edelweis di TN Gunung RInjani Kena Blacklist 2 Tahun

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com