Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Wisata ke Bantul Sudah Hampir Normal, Meski PPKM Level 4

Kompas.com - 13/03/2022, 17:05 WIB
Markus Yuwono,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengatakan, kunjungan wisata ke wilayahnya sudah mulai pulih, meski masuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4.

"Alhamdulillah pandemi setelah PPKM sempat turun di level 2 (dan kembali ke level 4), ini sudah mulai pulih. Sekitar 80 sampai 90 persen (kunjungan wisata) sudah pulih," kata dia di Pasar Opo, Kelurahan Gadingharjo, Sanden, Bantul Minggu (13/3/2022).

Saat ini pemerintah menetapkan Bantul dan wilayah lain di DIY PPKM level 4. Namun kunjungan tidak terpengaruh begitu banyak.

Baca juga: Upacara Melasti Tingkatkan Kunjungan Wisata ke Bantul Yogyakarta

Terlebih, saat ini penggunaan transportasi umum jarak jauh seperti Pesawat dan kereta api tidak memerlukan tes covid-19.

Kwintarto mengimbau kepada wisatawan yang berkunjung ke Bantul dan juga pelaku wisata untuk tetap menerapkan prokes.

Kebun Buah Mangunan dengan panorama kabut seakan berada di negeri di atas awan
(Anggara Wikan Prasetya/KOMPAS.com) Kebun Buah Mangunan dengan panorama kabut seakan berada di negeri di atas awan

"Jaga Prokes, melakukan kegiatan secara baik, dan ekonomi akan semakin baik," kata dia.

Pasar Opo di Sanden, Bantul

Pihaknya mengapresiasi upaya masyarakat untuk menarik kunjungan wisata ke wilayahnya, salah satunya Pasar Opo Kelurahan Gadingharjo, Sanden.

"Pasar Opo ini suatu kreatifitas luar biasa, bisa melihat sendiri area yang biasa sekali seperti ini ternyata dengan sebuah kreativitas, ternyata mampu menarik wisatawan," kata Kwintarto.

Dikatakannya selain pasar Opo, warga juga mengembangkan wisata alam, wisata minat khurus, seperti jalur sepeda dan lari.

Kegiatan Pasar Opo di Kelurahan Gadingharjo, Kapanewon Sanden, Bantul, Minggu (13/3/2022)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Kegiatan Pasar Opo di Kelurahan Gadingharjo, Kapanewon Sanden, Bantul, Minggu (13/3/2022)

Untuk memaksimalkan potensi ini, pihaknya mendorong membentuk Desa wisata agar kelembagaan lebih jelas, dan disusul dengan pengembangannya.

Harapanya setelah ada desa wisata nantinya akan lebih dikenal luas masyarakat, tidak hanya di Bantul, tetapi nasional, bahkan bisa internasional.

"Kami berharap kegiatan ini terjaga inovasi agar daya tarik wisata di bantul dan puncaknya bisa kesejahteraan masyarakat," kata Kwintarto.

Baca juga: 7 Wisata Alam Bantul dengan Panorama yang Indah

Perlu diketahui pasar opo merupakan pasar yang digelar oleh masyarakat Kalurahan Gadingharjo yang digelar 35 hari sekali tepatnya Minggu Pon dalam penanggalan jawa.

Berbagai makanan disediakan oleh masyarakat setempat untuk pengunjung, dan tidak ada tas plastik karena ingin mengurangi sampah plastik.

"Lokasinya pindah-pindah, tetapi tetap di Kelurahan Gadingharjo," kata Lurah Gadingharjo, Darsono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com