Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/03/2022, 19:07 WIB
Desi Intan Sari,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sampah merupakan salah satu hal yang terus-terusan mengancam kelestarian alam di Indonesia. 

Tak hanya di alam. Banyak sampah bertebaran di berbagai tempat wisata di Indonesia, salah satunya adalah di kebun binatang. 

Padahal membuang sampah di kawasan kebun binatang bisa menimbulkan beragam masalah yang mengancam satwa beserta lingkungannya. 

Baca juga: Awas Bahaya, Ini Akibatnya Buang Sampah Sembarangan di Air Terjun

Menurut Sekjen Persatuan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) Tony Sumampau, membuang sampah sembarangan bisa mengakibatkan dampak negatif terhadap, satwa, lingkungan, dan manusia.  

“Bagi satwa di kebun binatang, sampah sangat berbahaya karena jika dibuang sembarangan, akan rentan tertelan dan termakan oleh satwa,” jelas Tony kepada Kompas.com, Minggu (13/3/2022).

Akibatnya, sambung dia, kesehatan satwa akan terganggu, bahkan dapat menyebabkan kematian jika ada gangguan pencernaan akut. 

Kemudian untuk lingkungan, sampah yang menumpuk juga rentan mengundang vektor penyakit dan hama. 

Baca juga: Buang Sampah Sembarangan di Gunung, Bisa Kena Denda sampai Blacklist

Semua itu, dapat menyebabkan gangguan pada lingkungan, sekaligus juga berdampak pada kesehatan satwa.

Adapun, bagi manusia tumpukan sampah bisa mengganggu kenyamanan pengunjung dan juga rentan menyebabkan berbagai penyakit.

Bahaya sampah bagi satwa di kebun binatang

Sementara itu, Juru Kampanye Urban Berkeadilan WALHI, Abdul Ghofar juga mengungkapkan dampak buruk jika ada satwa yang tak sengaja memakan sampah. 

Abdul mengatakan dampaknya bagi satwa itu tergantung makanan yang dimakan, apakah itu organi atau anorganik. 

Seekor harimau benggala koleksi kebun binatang Serulingmas Banjarnegara, Jawa Tengah nyaris lepas dari kandang, Sabtu (25/12/2021).KOMPAS.COM/Instagram Serulingmas Seekor harimau benggala koleksi kebun binatang Serulingmas Banjarnegara, Jawa Tengah nyaris lepas dari kandang, Sabtu (25/12/2021).

“Sampah anorganik seperti plastik misalnya, akan membahayakan satwa jika termakan atau sampai menjerat bagian tubuh,” kata Abdul. 

Baca juga: Jangan Nekat! Ini Hukuman jika Buang Sampah Sembarangan di Singapura

Jika yang termakan satwa adalah sampah sisa makanan (organik), bisa berpotensi mengubah pola konsumsi satwa.

“Misalnya seharusnya makan jenis A, tapi karena sering makan jenis B dari sampah sisa makanan, akhirnya satwa tergantung dengan makanan jenis B,” ucap Abdul. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Saat Nataru, Bisa Mampir Stasiun Tuntang ala 'Gadis Kretek'

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Saat Nataru, Bisa Mampir Stasiun Tuntang ala "Gadis Kretek"

Hotel Story
Libur Nataru, Pelni Labuan Bajo Tambah Rute dan Kuota Penumpang

Libur Nataru, Pelni Labuan Bajo Tambah Rute dan Kuota Penumpang

Travel Update
Kereta Uap Harry Potter Terancam Ditutup Akibat Alasan Keamanan

Kereta Uap Harry Potter Terancam Ditutup Akibat Alasan Keamanan

Travel Update
Bandara Komodo di Labuan Bajo Naik Status Jadi Bandara Internasional

Bandara Komodo di Labuan Bajo Naik Status Jadi Bandara Internasional

Travel Update
4 Wahana Perosotan Pelangi di Bogor, Bisa Meluncur di Kebun Teh 

4 Wahana Perosotan Pelangi di Bogor, Bisa Meluncur di Kebun Teh 

Jalan Jalan
Kaleidoskop Aturan Baru untuk Turis di Bali Sepanjang 2023

Kaleidoskop Aturan Baru untuk Turis di Bali Sepanjang 2023

Travel Update
PHRI Bantul: Pemesanan Hotel untuk Libur Akhir Tahun Sudah 70 persen

PHRI Bantul: Pemesanan Hotel untuk Libur Akhir Tahun Sudah 70 persen

Travel Update
LRT Sumsel Perpanjang Jam Operasi Saat Malam Tahun Baru, hingga Pukul 01.00

LRT Sumsel Perpanjang Jam Operasi Saat Malam Tahun Baru, hingga Pukul 01.00

Travel Update
Tren Slowcation Diprediksi Banyak Dicari Tahun Depan, Apa Itu?

Tren Slowcation Diprediksi Banyak Dicari Tahun Depan, Apa Itu?

Travel Update
Main ke Rumah Hantu Solo, Bisa Mampir ke 7 Wisata Ini 

Main ke Rumah Hantu Solo, Bisa Mampir ke 7 Wisata Ini 

Jalan Jalan
Kawasan Bromo Tutup untuk Kendaraan Bermotor Saat Wulan Kapitu

Kawasan Bromo Tutup untuk Kendaraan Bermotor Saat Wulan Kapitu

Travel Update
Tiket Kereta Api Berangkat dari DAOP 6 Baru Terisi 34 Persen

Tiket Kereta Api Berangkat dari DAOP 6 Baru Terisi 34 Persen

Travel Update
Cara Mengisi Malaysia Digital Arrival Card

Cara Mengisi Malaysia Digital Arrival Card

Travel Update
Menparekraf Upayakan Penerbangan Langsung 'On Demand' ke Labuan Bajo

Menparekraf Upayakan Penerbangan Langsung "On Demand" ke Labuan Bajo

Travel Update
AirAsia Adakan 25.200 Kursi Tambahan untuk Libur Akhir Tahun

AirAsia Adakan 25.200 Kursi Tambahan untuk Libur Akhir Tahun

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com