Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Itinerary Wisata Yogyakarta 2 Hari 1 Malam, Pantai dan City Tour

Kompas.com - 14/03/2022, 13:01 WIB
Ulfa Arieza ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menghabiskan libutan dua hari satu malam di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tentunya sangat menyenangkan. Banyak obyek wisata yang bisa kamu jelajahi.

Berikut rekomendasi rencana perjalanan (itinerary) wisata selama dua hari satu malam di Yogyakarta. Kamu bisa mengunjungi wisata pantai yang ada di Kabupaten Gunung Kidul dan menikmati suasana kota Yogyakarta.

Baca juga: Trip Yogyakarta 1 Hari, Akhiri dengan Menikmati Sunset

Baca juga: 5 Tempat Wisata di Yogyakarta yang Tutup Sementara Akibat Erupsi Merapi

Tak lupa, wisatawan bisa mendatangi lokasi-lokasi bersejarah di Yogyakarta serta membeli oleh-oleh khas.

Hari pertama di Yogyakarta

Berikut ini adalah itinerary hari pertama di Yogyakarta:

1. Sarapan Gudeg Yu Djum

Tak lengkap rasanya jika mengunjungi Kota Gudeg tanpa mencicipi gudeg. Salah satu gudeg legendaris di Yogyakarta adalah Gudeg Yu Djum, seperti dikutip Kompas.com (15/8/2015).

Gudeg kering Yu Djum, rasanya gurih dan tidak terlalu manis di lidah para turis.KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Gudeg kering Yu Djum, rasanya gurih dan tidak terlalu manis di lidah para turis.

Lokasinya berada di Jalan Wijilan Nomor 167 Selatan Plengkung, Wijilan, Yogyakarta. Keistimewaan Gudeg Yu Djum adalah bahan baku gori (nangka muda) yang berasal dari daerah Prembun.

Sebab, gori asal Prembun itu tidak mudah lumat, meski dimasak dalam waktu lama, berbeda dengan gori dari daerah lain. Oleh sebab itu, jenis gori ini sangat pas untuk memasak gudeg.

2. Snorkeling di Pantai Nglambor

Usai sarapan, saatnya memulai petualangan di Yogyakarta. Pada hari pertama ini, wisatawan diajak mengunjungi pantai di Gunung Kidul, yakni Pantai Nglambor.

Jaraknya dari Kota Yogyakarta kurang lebih 72,4 kilometer (km) dengan waktu tempuh dua-tiga jam. Pantai Nglambor terkenal sebagai spot favorit untuk snorkeling.

Snorkeling di Pantai Nglambor, Yogyakarta (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)Dok. situs resmi Dinas Pariwisata Yogyakarta Snorkeling di Pantai Nglambor, Yogyakarta (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)

Jalan menuju pantai ini cukup sulit, sehingga bagi pengunjung yang membawa mobil disarankan untuk parkir di tempat yang sudah disediakan. Lalu, menuju pantai dengan berjalan kaki.

Mengutip situs resmi Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Pantai Nglambor memiliki ciri khas yakni dua batu karang besar yang berbentuk kura-kura raksasa di bagian depan.

Kura-kura raksasa yang bernama Watu Kalong dan Watu Kuntul tersebut berfungsi memecah ombak, sehingga air laut di Pantai Nglambor menjadi lebih tenang.

Baca juga: Jadwal Kereta Jurusan Yogyakarta-Jakarta Terbaru dan Harganya

Jadi, pengunjung tidak perlu takut untuk melakukan snorkeling di Pantai Nglambor. Lokasi bawah laut Pantai Nglambor menyimpan beragam biota laut, ikan hias dan terumbu karang yang cantik.

Di sekitar pantai terdapat pedagang yang berjualan aneka makanan. Lokasi Pantai Nglambor berdekatan dengan jajaran pantai lainnya, antara lain Pantai Siung, Pantai Jogan, Pantai Timang, dan lainnya.

Kamu bisa menghabiskan waktu lama di Pantai Nglambor dan sekitarnya sampai menjelang sore agar puas menikmati keindahan pantai selatan Yogyakarta. Jangan lupa untuk cicipi kelezatan kuliner ikan di pantai.

3. Heha Sky View

Heha Sky View menawarkan pengalaman berfoto Instagramable dari ketinggian bagi setiap pengunjung seperti dikutip dari Kompas.com (8/2/2020). Waktu terbaik mengunungi Heha Sky View adalah sore hingga malam hari, terutama waktu sunset.

Fasilitas restoran yang ada di Heha Sky View, Gunung Kidul, Yogyakarta.Heha Sky View Fasilitas restoran yang ada di Heha Sky View, Gunung Kidul, Yogyakarta.

Wisatawan bisa melihat gemerlap lampu yang menyelimuti Kota Yogyakarta di malam hari. Heha Sky View juga menyediakan restoran dengan beragam menu bagi pengunjung.

4. Bermalam di sekitar Malioboro

Rangkaian perjalanan wisata hari pertama telah selesai. Wisatawan bisa beristirahat di penginapan masing-masing.

Jalan Malioboro, Yogyakarta.SHUTTERSTOCK Jalan Malioboro, Yogyakarta.

Namun, direkomendasikan untuk memilih penginapan di sekitar Jalan Malioboro. Sebab, destinasi wisata hari kedua berlokasi di dekat kawasan ikon Yogyakarta tersebut.

Baca juga: Kereta Api Jarak Jauh Yogyakarta Tidak Wajibkan Hasil PCR dan Antigen

Hari kedua di Yogyakarta:

Berikut ini adalah itinerary hari kedua di Yogyakarta dengan tujuan kota Jogja dan sekitarnya:

1. Berburu lupis di Pasar Beringharjo

Wisata hari kedua ini dimulai dengan berburu lupis, makanan khas Jawa di Pasar Beringharjo. Lokasi Pasar Beringharjo dapat dijangkau dengan berjalan kaki dari pusat penginapan di kawasan Malioboro.

Mengunjungi Pasar Beringharjo tak boleh dilewatkan jika kamu mencari wisata dekat Stasiun Tugu Yogyakarta.KOMPAS.com/NUR ROHMI AIDA Mengunjungi Pasar Beringharjo tak boleh dilewatkan jika kamu mencari wisata dekat Stasiun Tugu Yogyakarta.

Jajanan khas Jawa itu terbuat dari beras ketan, disiram dengan air gula jawa serta ditaburi kelapa parut. Selain lupis, kamu bisa mencicipi makanan lainnya seperti pecel, aneka gorengan, getuk, sate, jenang (aneka bubur), dan lainnya.

Tak diragukan lagi, Pasar Beringharjo adalah surga kuliner. Tak hanya itu, harga makanan di Pasar Beringharjo ini ramah di kantong.

2. Taman Sari

Usai sarapan, saatnya memulai petualangan wisata hari kedua di Yogyakarta. Berbeda dengan hari pertama, rute wisata hari kedua lebih banyak mengeksplorasi Kota Yogyakarta.

Wisata pertama di hari kedua ini adalah Taman Sari yang merupakan reruntuhan istana air di kompleks Keraton Yogyakarta. Lokasinya hanya berjarak 2,6 km dengan waktu tempuh 12 menit.

Taman Sari, wisata populer di Yogyakarta. SHUTTERSTOCK/FADLI SUANDI Taman Sari, wisata populer di Yogyakarta.

Menurut buku Sekilas Bangunan Pesanggrahan Taman Sari karya Theresiana Ani Larasati dalam Kompas.com, (30/8/2021), Taman Sari dapat diartikan sebagai tempat yang dibangun untuk bercengkerama dan rekreasi.

Hal tersebut dapat dilihat dari lorong-lorong, taman bunga, dan kolam pemandian yang lebar dan tidak terlalu dalam.

Baca juga: 6 Vila Instagramable di Yogyakarta, Harga Mulai Rp 450.000-an

Daya tarik Taman Sari terletak pada Umbul Pasiraman yang merupakan kolam pemandian bagi sultan, para istri, selir, dan putra-putri raja.

3. Keraton Yogyakarta

Keraton Yogyakarta menyimpan banyak saksi sejarah perkembangan budaya Jawa dan Indonesia, sehingga sayang untuk dilewatkan ketika berkunjung ke Kota Budaya ini.

Keraton Yogyakarta Jogjakarta.go.id Keraton Yogyakarta

Mengutip Kompas.com, (3/7/2021), keraton ini didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada 1755, setelah Kerajaan Mataram Islam terpecah menjadi dua.

Kompleks Keraton Yogyakarta dibagi dalam tiga halaman yang membujur dari arah utara ke selatan. Wisatawan bisa melihat berbagai peninggalan keraton Yogyakarta, seperti benda pusaka, kereta kuda kerajaan, potret, dan lainnya.

Selama kunjungan, wisatawan akan ditemani pemandu wisata yang akan menjelaskan sejarah Keraton Yogyakarta.

4. Candi Prambanan

Wisata selanjutnya terletak agak jauh dari Kota Yogyakarta, yakni Candi Prambanan yang berada di Kranggan, Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman.

Candi Prambanan, salah satu peninggalan Kerajaan Mataram KunoWikimedia Commons Candi Prambanan, salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

Kompleks Candi Hindu terbesar di dunia ini sudah ditetapkan sebagai sebagai Warisan Budaya Dunia (world heritage) oleh UNESCO, seperti dikutip dari situs Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY.

Candi Prambanan memiliki tiga halaman yang ditata dengan memusat atau pola konsentris. Setiap halaman dibatasi dengan pagar keliling.

Pada halaman I atau pusat, terdapat 16 candi antara lain, tiga candi utama (Candi Brahma, Candi Siwa, Candi Wisnu), dan tiga candi wahana (Candi Garuda, Candi Nandi, Candi Angsa). Selanjutnya, dua candi apit (apit utara dan apit selatan), empat candi kelir, dan empat candi patok.

Baca juga: Resmi, Candi Prambanan dan Borobudur Jadi Tempat Peribadatan Dunia

Pada halaman II terdapat Candi Perwara (pengiring) yang berjumlah 224 dengan. Candi-candi tersebut tidak semuanya dalam kondisi utuh karena sebagian besar telah runtuh.

Sedangkan, di halaman III tidak ditemukan candi, hanya terdapat sebagian struktur gapura dan pagar.

5. Beli oleh-oleh di Malioboro

Setelah menjelajahi berbagai obyek wisata, jangan lupa membeli buah tangah dari pedagang di Malioboro.

Para pedagang menjajakan aneka suvenir dari kerajinan tangan, tas, kaos, jam tangan, sandal, kalung, gelang, dan lainnya.

Jalan Malioboro wajib dimasukkan ke dalam daftar wisata dekat Stasiun Tugu Yogyakarta, terutama jika kamu pertama kali mengunjungi Yogyakarta.Shutterstock/Jon Chica Jalan Malioboro wajib dimasukkan ke dalam daftar wisata dekat Stasiun Tugu Yogyakarta, terutama jika kamu pertama kali mengunjungi Yogyakarta.

Perlu diketahui, saat ini pedagang di Malioboro telah menempati lokasi baru yang sudah disiapkan oleh Pemda DIY yakni Teras Malioboro 1 yang dulunya adalah Gedung Bioskop Indra dan Teras Malioboro 2 yang dulunya merupakan Gedung Dinas Pariwisata.

Baca juga: Rute dan Harga Tiket Masuk Ledok Sambi di Yogyakarta

Sebelum menempati lokasi baru ini, para pedagang menempati trotoar di sepanjang jalan Malioboro. Kegiatan membeli oleh-oleh ini sekaligus mengakhiri rangkaian wisata dua hari satu malam di Yogyakarta. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com