Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemesanan Tiket Meningkat Akibat Pelonggaran Syarat Perjalanan

Kompas.com - 17/03/2022, 18:02 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam beberapa waktu terakhir, terjadi pelonggaran sejumlah aturan perbatasan perjalanan baik dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini berdampak cukup positif bagi industri pariwisata.

Mulai 8 Maret 2022, pelaku perjalanan antarkota sudah tidak perlu lagi melakukan tes PCR atau tes rapid antigen dengan syarat sudah divaksinasi Covid-19 minimal dua dosis.

Sementara itu, beberapa negara juga sudah melonggarkan aturan perbatasan mereka secara bertahap. Mulai dari membebaskan karantina, meringankan tes Covid-19, hingga tidak perlu mengisi formulir tertentu.

Baca juga:

Beberapa di antaranya adanya Thailand, Vietnam, Singapura, Swiss, Australia, Perancis, Inggris, Abu Dhabi, Selandia Baru, dan menyusul Malaysia serta Korea Selatan. 

Kebijakan-kebijakan tersebut terjadi seiring dengan meningkatnya tingkat vaksinasi di berbagai negara, sekaligus penanganan terhadap penyebaran kasus Covid-19 yang semakin membaik.

Lalu, bagaimana dampaknya terhadap industri pariwisata?

Berikut rangkuman bincang-bincang program Travel Talk melalui live Instagram di @kompas.travel bersama Senior Manager Corporate Communications Pegipegi, Busyra Oryza, pada Rabu (16/3/2022).

1. Minat masyarakat untuk bepergian meningkat

Busyra mengatakan bahwa pelonggaran ini memberi angin segar bagi industri pariwisata.

"Dengan adanya pelonggaran seperti bebas (tes) antigen dan PCR, kami dari industri pariwisata sangat mengapresiasi, karena dampaknya terlihat secara langsung dapat meningkatkan gairah masyarakat untuk pergi lagi," ujarnya.

Menurutnya, minat warga meningkat salah satunya disebabkan karena biaya perjalanan yang lebih murah, setelah syarat tes dihapuskan. 

"Jadi kami melihatnya, sejak pertama aturan dibuat sampai saat ini, direfleksikan ada peningkatan (pemesanan tiket pesawat) cukup signifikan sekitar 20 persen," lanjut dia. 

Baca juga: 3 Tips Dapat Hotel Murah Ala Manajer Pegipegi, Tahu Waktu Terbaik

Ilustrasi aplikasi PegiPegi bebas ribetDok. PegiPegi Ilustrasi aplikasi PegiPegi bebas ribet

2. Destinasi domestik yang populer

Hingga kini, tambah Busyra, destinasi domestik atau dalam negeri yang populer bagi pengguna Pegipegi belum banyak berubah. Mayoritas masih mengejar kota-kota besar. 

"Kalau (destinasi) domestik masih banyak didominasi kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, sama Bali. Kota-kota tersebut masih jadi favorit bagi masyarakat untuk traveling domestik," kata dia. 

Namun, dengan adanya pelonggaran ini, Busyra melihat ada peluang bagi pelaku perjalanan untuk mengeksploras wisata atau daerah dalam negeri lainnya. 

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com