Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/03/2022, 20:12 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Thailand meresmikan pembukaan Bandara Betong yang berlokasi di Provinsi Yala, Senin (14/3/2022) lalu.

"Bandara Betong menerima izin operasi dari Otoritas Penerbangan Sipil Thailand (CAAT) sejak 28 Januari," kata Menteri Perhubungan Transportasi Thailand, Saksayam Chidchob, dikutip dari Bangkok Post, Senin.

Adapun fasilitas yang dimiliki Bandara Betong termasuk sebuah landasan pacu sepanjang 1.800 meter, yang dapat menampung pesawat tipe turboprop kecil berkapasitas 80 tempat duduk, seperti ATR-72, atau Bombardier Q-400.

Baca juga:

Sementara itu, luas area terminal penumpangnya mencapai 7.000 meter persegi.

Bandara Betong dikenal sebagai bandara ke-29 yang berada di bawah pengawasan Departemen Bandara Thailand (DOA).

Adapun Bandara Betong berjarak sekitar 13 kilometer sebelah timur dari pusat Kota Betong, sedangkan jaraknya dari Kota Bangkok cukup jauh dengan lama perjalanan hingga 17 jam. 

Chidchob juga menyebut, Bandara Betong berpotensi menjadi penghubung penerbangan regional untuk perjalanan udara antara Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Baca juga:

Ia berharap, pembukaan bandara yang terletak di bagian paling selatan negara itu dapat memulihkan pariwisata dan ekonomi masyarakat sekitar.

Sejak diresmikan Senin lalu, maskapai penerbangan Nok Air telah meluncurkan penerbangan perdananya ke Bandara Betong pada hari yang sama.

Maskapai Nok Air dijadwalkan akan melayani tiga kali penerbangan dalam seminggu, yaitu Senin, Rabu, dan Jumat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Travel Update
Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Travel Update
Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Travel Update
Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Travel Update
Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Jalan Jalan
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Travel Update
Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Travel Tips
Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Jalan Jalan
Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Jalan Jalan
Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jalan Jalan
Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Travel Update
Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Travel Update
Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Travel Update
6 Tempat Glamping di Semarang buat Liburan Akhir Tahun 

6 Tempat Glamping di Semarang buat Liburan Akhir Tahun 

Jalan Jalan
Mengapa Masih Ada Pendakian Saat Gunung Marapi Meletus?

Mengapa Masih Ada Pendakian Saat Gunung Marapi Meletus?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com