Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Ini Belum Pernah Didaki sampai Sekarang, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 18/03/2022, 07:07 WIB
Desi Intan Sari,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Berbicara soal gunung di dunia, apalagi yang punya ketinggian di atas rata-rata, biasanya memang sudah banyak dijelajahi dan didaki. 

Namun, ternyata ada satu gunung yang hingga saat ini belum pernah didaki. Dalam waktu dekat pun, kemungkinan besar tidak ada orang yang mau mendakinya.

Kebanyakan orang sudah tahu soal gunung tertinggi di dunia itu adalah Gunung Everest. Namun, sebenarnya untuk menentukan gunung mana yang paling tinggi merupakan hal sulit. 

Alasannya adalah susah untuk menentukan di mana puncak gunung itu berada karena memang tidak ada catatan konkret soal gunung-gunung yang pernah dan belum pernah dicapai para pendaki. 

Baca juga: 7 Gunung Tertinggi di Pulau Jawa, Seven Summit yang Wajib Didaki

Sebagian sumber menyebutkan bahwa ada sebuah gunung di kawasan Bhutan bernama Gangkhar Puensum atau “Puncak Putih dari Tiga Saudara Spiritual,” masuk ke dalam daftar gunung tinggi di dunia, tetapi belum pernah didaki. 

Gunung ini lokasinya ada di perbatasan Bhutan dan China, untuk tingginya mencapai 7.570 meter di atas permukaan laut (mdpl). Sebagai perbandingan Gunung Everest punya tinggi 8.848 mdpl, dikutip dari Reader's DIgest, Rabu (16/3/2022).

Pasti banyak yang bingung kenapa Gunung Gangkhar Puensum yang lebih pendek malah belum pernah didaki. Padahal, gunung tertinggi di dunia Everest, sudah didaki oleh ribuan orang. 

Alasan Gunung Gangkhar Puensum belum pernah didaki

Sebenarnya alasan Gunung Gangkhar Puensum hingga kini belum didaki bukan karena kondisi jalur atau gunungnya. 

Sebab utamanya berkaitan dengan hukum nasional di kawasan tersebut. Jadi menurut adat di Bhutan, gunung dianggap sebagai tempat suci atau rumah bagi roh suci. 

Gunung Everest tahun 2020CNN Internasional Gunung Everest tahun 2020

Oleh karena itu, ada undang-undang di Bhutan yang sudah ada sejak 1994, melarangan pendaki gunung untuk tak boleh mendaki di atas ketinggian 6.000 mdpl. 

Baca juga: 10 Tempat Terbaik Melihat Sunrise, Ada Candi Borobudur dan Gunung Batur

Adapun ketinggian Gunung Gangkhar Puensum itu lebih dari 6.000 mdpl. Bahkan, tingginya saja mencapai 7.570 mdpl, sehingga pastinya tidak boleh didaki.

Sebelum adanya undang-undang tersebut, sebenarnya ada beberapa pendaki yang melakukan ekspedisi, tapi mereka harus kembali turun. 

Bahkan, ada sebuah tim pendakian dari Jepang setelah undang-undang diberlakukan pada 1998 berusaha mendaki Gunung Gangkhar Puensum dari China. 

Baca juga: 8 Tips Wisata di Sekitar Gunung Api, Cek Aktivitasnya Lewat Aplikasi

Mereka berharap bisa mendekati puncak jika mendaki lewat China. Namun, pejabat Bhutan mengetahui hal tersebut dan meminta pemerintah China mencabut izin pendaki. 

Meski tampak menggiurkan bisa menjadi pendaki pertama yang sukses melakukan pendakian di gunung tertinggi yang belum pernah didaki, sebaiknya memang tak usah memimpikan hal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com