Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata ke Desa Sukarara, Belajar Bikin Kain Tenun Lombok

Kompas.com - 18/03/2022, 19:05 WIB
Elsa Catriana,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

LOMBOK, KOMPAS.com - Selain keindahannya alamnya, Lombok juga dikenal dengan kekayaan warisan leluhurnya.

Jika kamu tertarik menjajal wisata budaya ketika berkunjung ke Lombok, Desa Sukarasa bisa menjadi pilihan. Termasuk jika kamu sudah mengantongi tiket MotoGP Mandalika 2022 atau Pertamina Grand Prix of Indonesia yang diselenggarakan di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca juga:

Salah satu hal yang bisa kamu pelajari ketika berkunjung ke Desa Sukarara adalah cara menghasilkan kain tenun.

Bagaimana cara menuju ke desa tersebut? Berikut panduannya, seperti dirangkum Kompas.com.

Cara Menuju Desa Sukarara

Mencoba menenun kain tenun Lombok di Desa Sukarara, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.KOMPAS.com/ELSA CATRIANA Mencoba menenun kain tenun Lombok di Desa Sukarara, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.

Desa Sukarara terletak di Kabupaten Lombok Tengah.

Pemandu Wisata WeTravel yang merupakan mitra operator tur tiket.com, Prangga Aditya Sandi menjelaskan, jika berangkat dari Mataram, wisatawan bisa menggunakan jalur Mataram-Cakranegara-Kediri-Sukarara untuk menuju ke desa ini.

Sementara jika memilih jasa angkutan umum seperti delman bisa melewati jalur Mataram-Bertais-Praya dan turun di Renteng.

Baca juga:

Sandi menyarankan agar wisatawan menyewa mobil. Mobil dapat disewa di Mataram dengan tarif sekitar Rp 250.000 per hari.

Harga tersebut lebih-kurang sama dengan jika wisatawan memilih naik delman.

"Kalau naik delman sama harganya Rp 250.000, kalau bagusnya yah sewa mobil," ujar Sandi saat ditemui Kompas.com di Sukarara, Jumat (18/03/2022).

Harga Tiket Masuk

Untuk harga tiket masuk Desa Sukarara dibanderol Rp 5.000 per orang untuk setiap harinya.

Harga tiket ini sudah termasuk biaya sewa baju pakaian adat suku Sasak, hingga mencoba belajar menenun.

Mencoba menenun kain tenun Lombok di Desa Sukarara, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.KOMPAS.com/ELSA CATRIANA Mencoba menenun kain tenun Lombok di Desa Sukarara, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.

"Nanti di dalam, pengunjung bisa foto-foto dengan menggunakan pakaian adatnya dan bisa berfoto di rumah adatnya."

"Selain itu juga, pengunjung bisa belajar menenun dari ibu penenun di sana," bebernya.

Baca juga:

Keunikan kain Desa Sukarara

Perajin kain tenun Lombok di Desa Sukarara, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.KOMPAS.com/ELSA CATRIANA Perajin kain tenun Lombok di Desa Sukarara, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.

Desa Sukarara terkenal sebagai desa perajin kain tenun Lombok.

Proses pembuatan kain tenunnya tak sama dengan proses pembuatan kain tenun lainnya. Motif kain tenun Lombok di sini original dan proses pembuatannya masih tradisional.

Baca juga:

Ada beberapa motif yang biasa dijahit, seperti motif Keker, Subanala, dan Nanas.

Motif Keker biasanya memiliki gambar burung bangau yang berhadapan. Sedangkan motif Subanala merupakan motif yang memiliki tingkat kesulitan paling tinggi dan waktu pengerjaan paling lama.

Napsiah, salah satu petugas di Sukarara mengatakan, untuk pemilihan warna ketika menenun sesungguhnya tergantung pada suasana hati (mood) penenun.

"Kalau lagi happy ibu-ibu penenun di sini biasanya memilih warna yang cerah dan sebaliknya," jelasnya.

Kain tenun Lombok di Desa Sukarara, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.KOMPAS.com/ELSA CATRIANA Kain tenun Lombok di Desa Sukarara, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.

Dia menambahkan, hasil olahan tenun lombok ini sering dibeli oleh pengunjung dari berbagai daerah hingga negara sebagai oleh-oleh khas Lombok.

"Kayak bule-bule itu kan sering ke sini. Nah, mereka beli kainnya kita. Terus aksesoris lain kayak topi dan selendang atau tas," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com