LOMBOK, KOMPAS.com - Selain keindahannya alamnya, Lombok juga dikenal dengan kekayaan warisan leluhurnya.
Jika kamu tertarik menjajal wisata budaya ketika berkunjung ke Lombok, Desa Sukarasa bisa menjadi pilihan. Termasuk jika kamu sudah mengantongi tiket MotoGP Mandalika 2022 atau Pertamina Grand Prix of Indonesia yang diselenggarakan di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca juga:
Salah satu hal yang bisa kamu pelajari ketika berkunjung ke Desa Sukarara adalah cara menghasilkan kain tenun.
Bagaimana cara menuju ke desa tersebut? Berikut panduannya, seperti dirangkum Kompas.com.
Desa Sukarara terletak di Kabupaten Lombok Tengah.
Pemandu Wisata WeTravel yang merupakan mitra operator tur tiket.com, Prangga Aditya Sandi menjelaskan, jika berangkat dari Mataram, wisatawan bisa menggunakan jalur Mataram-Cakranegara-Kediri-Sukarara untuk menuju ke desa ini.
Sementara jika memilih jasa angkutan umum seperti delman bisa melewati jalur Mataram-Bertais-Praya dan turun di Renteng.
Baca juga:
Sandi menyarankan agar wisatawan menyewa mobil. Mobil dapat disewa di Mataram dengan tarif sekitar Rp 250.000 per hari.
Harga tersebut lebih-kurang sama dengan jika wisatawan memilih naik delman.
"Kalau naik delman sama harganya Rp 250.000, kalau bagusnya yah sewa mobil," ujar Sandi saat ditemui Kompas.com di Sukarara, Jumat (18/03/2022).
Untuk harga tiket masuk Desa Sukarara dibanderol Rp 5.000 per orang untuk setiap harinya.
Harga tiket ini sudah termasuk biaya sewa baju pakaian adat suku Sasak, hingga mencoba belajar menenun.
"Nanti di dalam, pengunjung bisa foto-foto dengan menggunakan pakaian adatnya dan bisa berfoto di rumah adatnya."
"Selain itu juga, pengunjung bisa belajar menenun dari ibu penenun di sana," bebernya.
Baca juga:
Desa Sukarara terkenal sebagai desa perajin kain tenun Lombok.
Proses pembuatan kain tenunnya tak sama dengan proses pembuatan kain tenun lainnya. Motif kain tenun Lombok di sini original dan proses pembuatannya masih tradisional.
Baca juga:
Ada beberapa motif yang biasa dijahit, seperti motif Keker, Subanala, dan Nanas.
Motif Keker biasanya memiliki gambar burung bangau yang berhadapan. Sedangkan motif Subanala merupakan motif yang memiliki tingkat kesulitan paling tinggi dan waktu pengerjaan paling lama.
Napsiah, salah satu petugas di Sukarara mengatakan, untuk pemilihan warna ketika menenun sesungguhnya tergantung pada suasana hati (mood) penenun.
"Kalau lagi happy ibu-ibu penenun di sini biasanya memilih warna yang cerah dan sebaliknya," jelasnya.
Dia menambahkan, hasil olahan tenun lombok ini sering dibeli oleh pengunjung dari berbagai daerah hingga negara sebagai oleh-oleh khas Lombok.
"Kayak bule-bule itu kan sering ke sini. Nah, mereka beli kainnya kita. Terus aksesoris lain kayak topi dan selendang atau tas," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.