LOMBOK, KOMPAS.com - Liburan ke Lombok tak afdal rasanya jika tidak singgah di Desa Sade di Lombok Tengah.
Selain melihat rumah adat suku Sasak yang unik, kita juga bisa melihat langsung pohon cinta, saksi berseminya cinta para muda-mudi suku Sasak di Desa Sade.
Baca juga: Itinerary 1 Hari di Lombok, Wisata ke Desa Sukarara dan Desa Sade
Kompas.com berkesempatan mendatangi desa Suku Sade. Saat berkeliling, terlihat berdiri gagah sebuah pohon kering di tengah-tengah desa.
"Kami di sini menyebutnya pohon cinta karena ini tempat menjadi saksi pertemuan muda-mudi saat berpacaran," ujar Bayu, salah satu penduduk lokal sekaligus pemandu di desa Sade saat dijumpai Kompas.com di Desa Sade, Jumat (18/03/2022).
Bayu juga menceritakan, budaya "memari" atau kawin lari di Desa Sade masih berlaku
Hanya saja, konsep kawin lari di Desa Sade berbeda dengan konsep di masyarakat awam saat ini.
"Jadi mempelai laki-laki Suku Sasak akan "menculik" calon mempelai wanita sebelum menikah."
"Tapi konsep mencurinya, laki-laki yang ingin menikahi perempuan idamannya wajib menculik dan membawanya ke rumah keluarga si laki-laki yang kemudian pagi esoknya pihak laki-laki tersebut mendatangi pihak keluarga perempuan untuk melakukan pembicaraan pernikahan," jelas Bayu.
Baca juga:
Dalam aksi penculikan itu, pohon yang sebenarnya merupakan pohon nangka itu dijadikan meeting point atau tempat bertemunya pasangan sejoli itu.
"Ini masih berlangsung sampai sakarang," kata Bayu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.