Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tari Peresean, Tarian Pemanggil Hujan Suku Sasak Lombok

Kompas.com - 21/03/2022, 05:33 WIB
Elsa Catriana,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

LOMBOK, KOMPAS.com - Bagi kamu yang pernah mengunjungi desa Sade mungkin sudah tak asing dengan salah satu tarian daerah Suku Sasak, yaitu Tari Peresean.

Biasanya, tarian ini ditampilkan ketika para pengunjung berkunjung ke Desa Sade.

Baca juga: Itinerary 1 Hari di Lombok, Wisata ke Desa Sukarara dan Desa Sade

Pada saat Kompas.com mengunjungi desa Sade, alunan musik daerah beserta dua pria yang memegang tongkat rotan beserta perisai menyambut. Tarian tersebut ditampilkan di tengah-tengah pengunjung.

Salah satu warga desa Sade, Bayu, menjelaskan, tarian ini biasanya dilakukan ketika ingin meminta hujan.

"Bahkan hingga saat ini, tarian ini masih kami lakukan di depan Pantai Kuta ketika memohon hujan. Namun saat ini diatraksikan begitu saja (persiapan seadanya) untuk menyambut tamu," ujarnya saat dijumpa Kompas.com, di desa Sade, Jumat (18/03/2022).

Baca juga:

Dahulu, Tari Peresean digelar untuk melatih ketangkasan Suku Sasak dalam mengusir para penjajah.

Latar belakang Peresean adalah pelampiasan emosional para raja pada masa lampau ketika menang dalam perang tanding melawan musuh-musuhnya.

Bayu menyebutkan, ada dua alat yang utama yang harus selalu ada di dalam tarian ini, yaitu tongkat rotan yang disebut penjalin dan perisai kulit yang tebal dan keras atau yang disebut ende.

Tarian Peresean di Desa Sade, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB)KOMPAS.com/ELSA CATRIANA Tarian Peresean di Desa Sade, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB)

Dalam pertunjukan ini, ada musik pengiring untuk menyemangati sekaligus mengiring kedua penari. Nantinya, kedua penari akan menari dengan menganggukan kepala serta menggoyangkan kaki dan sesekali akan saling menyerang satu sama lain.

Sementara alat musik yang diginakan sebagai pengirong adalah gong, sepasang kendang, rincik atau simbal, suling dan kanjer.

"Penari ini juga nanti bisa digantikan oleh pengunjung. Jadi pengunjung bisa mencoba tarian ini," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com