KOMPAS.com – Berbicara soal pawang hujan di Indonesia bukanlah hal baru dan sudah ada sejak dulu. Bahkan hingga kini, profesi itu masih terus ada serta digunakan banyak orang.
Baru-baru ini, pawang hujan bernama Rara Istiani Wulandari menjadi viral karena melakukan ritual pengalihan hujan di acara MotoGP Indonesia 2022.
Baca juga: 6 Fakta Menarik Pawang Hujan MotoGP Indonesia, Sesaji Bisa Dimakan
Sebenarnya ritual meminta atau memberhentikan hujan itu tak hanya ada di Indonesia, tapi juga negara lainnya di dunia, berikut daftarnya:
Negeri tempat bunga sakura mekar ini juga punya sebuah ritual penangkal hujan, tapi berbeda dengan Indonesia, objek yang digunakan adalah boneka.
Nama boneka tersebut adalah Teru Teru Bozu, diketahui bahwa siapa yang ingin cuaca cerah di esok hari bisa menggantungkan boneka itu di jendela maupun atap rumah.
Melansir dari Soranews24.com, Teru Teru Bozu dibuat dari kain atau tisu warna putih yang diikat dengan tali, berbentuk seperti hantu dengan kepala botak.
Baca juga: Teru Teru Bozu, Boneka dari Jepang yang Digantung untuk Usir Hujan
Sebagai mitos yang sudah ada sejak zaman dahulu kala di Jepang, setiap acara olahraga atau event tertentu, pasti Teru Teru Bozu dipasang untuk menangkal hujan.
Di India juga ada sebuah ritual khusus untuk mendatangkan hujan yang dilakukan sebelum musim hujan datang bernama Varuna Yajna.
Ritual ini dilakukan untuk memuja dan menyenangkan dewa air agama Hindu, Varuna yang dipercaya bisa mendatangkan hujan.
Orang India percaya jika hujan turun berarti adalah sebuah keberuntungan, jika curah hujan rendah, mereka menganggap dewa sedang marah, dikutip dari Indiaherald.com.
Biasanya yang melakukan ritual ini adalah para pendeta suci di kuil yang membenamkan diri dalam tong besar berisi air.
Baca juga: Mengenal Tari Peresean, Tarian Pemanggil Hujan Suku Sasak Lombok
Semua itu dilakukan untuk memuliakan sang dewa agar merasa senang, sehingga hujan turun dan tak ada kekeringan.
Dalam melakukan pengusiran hujan, Thailand diketahui memakai tanaman serai dan gadis perawan, seperti dikutip dari Kompas.com (21/3/2022).
Nanti saat ritual dimulai, warga setempat akan menancapkan batang serai ke tanah, kemudian meminta gadis perawan untuk berdoa agar hujan segera berhenti.
Meski di Thailand sudah banyak masyarakat yang berpendidikan tinggi, mereka masih percaya dengan cara pengusiran hujan yang satu ini.
Baca juga: Thailand Cabut Syarat Tes PCR Sebelum Perjalanan Mulai 1 April