Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Syarat dan Ritual yang Biasanya Dilakukan Pawang Hujan

Kompas.com - 21/03/2022, 16:06 WIB
Desi Intan Sari,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.comPawang hujan kini banyak diberbincangkan oleh khalayak luas sejak beraksi dalam MotoGP Indonesia 2022 pada Minggu (20/3/2022) kemarin. 

Ketika hujan turun di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), tempat diselenggarakannya MotoGP Indonesia 2022, pawang hujan bernama Rara Isti Wulandari melakukan ritual khusus agar hujan segera berhenti.

Momen itu pun menjadi sorotan dan membuat orang banyak penasaran menganai ritual pawang hujan, yang disebut-sebut bisa memanipulasi hujan di acara MotoGP Indonesia 2022. 

Baca juga: 6 Fakta Menarik Pawang Hujan MotoGP Indonesia, Sesaji Bisa Dimakan

Secara logika memang sepertinya mustahil. Namun di Indonesia, pawang hujan sudah ada sejak dulu dan banyak dipakai saat seseorang akan menggelar acara, mulai dari event kecil hingga besar. 

Carik Tepas Museum Keraton Yogyakarta, Amieroel Noorsoendari mengatakan bahwa pawang hujan sudah ada sejak zaman dulu. Di Keraton Yogyakarta, pawang hujan itu selalu digunakan dalam acara di keraton. 

Selain di Keraton Yogyakarta, Amiroel juga mengungkapkan bagi masyarakat biasa di Kota Budaya ini, pawang hujan juga banyak dipakai, khususnya di momen pernikahan.

Ilustrasi pawang hujan.National Geographic Ilustrasi pawang hujan.

Mereka kebanyakan meminta agar saat acara pernikahan hujan bisa dialihkan sejenak hingga acara usai. 

"Pawang hujan biasanya panen (dapat keuntungan) banyak waktu musim pernikahan," kata Amieroel kepada Kompas.com, Minggu (20/3/2022). 

Baca juga: 5 Air Terjun Yogyakarta yang Hanya Ada Saat Musim Hujan

Jadi, profesi pawang hujan sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat yang akan menggelar acara. 

Tidak selalu berhasil kendalikan hujan

Menurutnya, meski disebut pawang hujan, mereka juga bisa gagal memindahkan hujan saat acara diadakan. 

"Itu dikarenakan hujan adalah kehendak yang Maha Kuasa, jadi ya tetap harus banyak-banyak berdoa jika menginginkan hujan reda, semua kembali kepada-Nya," jelas Amieroel.

Ilustrasi, Sesuai prakiraan cuaca, hujan akan mulai turun pada siang hari.FREEPIK/KIREYONOK_YULIYA Ilustrasi, Sesuai prakiraan cuaca, hujan akan mulai turun pada siang hari.

Lebih lanjut, Amieroel menyebut pawang hujan memiliki manfaat yang besar, terutama saat musim hujan karena mereka bisa memberikan bantuan kepada pemilik acara agar semua berjalan lancar dan tamu tetap mau hadir.

Pasalnya jika hujan turun saat ada sebuah acara, kebanyakan tamu tidak akan datang karena malas dan tak ingin kebasahan. 

"Orang sini (Indonesia) kan tidak suka basah-basahan, terus jika hujan biasanya juga ada banyak tetangga yang akan bergibah. Mereka paling ngomong, 'Gimana ini pawangnya kok malah hujan?'," kata Amieroel.

Baca juga: 13 Tips Mendaki Gunung saat Musim Hujan

Jadi, intinya keberadaan pawang hujan sangat berguna apalagi jika berhasil mengalihkan hujan. Di Yogyakarta sendiri keberhasilan pawang hujan juga membuat pemilik acara bisa terbebas dari omongan tetangga. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com