Hewan satu ini bukan merupakan emotional support pets. Namun, sejumlah oknum penumpang membawa hewan yang memiliki empat pasang kaki itu ke dalam pesawat.
Biasanya penumpang itu membawa tarantula untuk dijual ke suatu kota atau negara lain yang membutuhkan perjalanan udara.
Kamu tentunya tidak asing lagi dengan film ‘Snakes on A Plane’. Ternyata, di dalam dunia penerbangan nyata kejadian serupa pernah terjadi, namun tidak sebanyak di dalam film.
Baca juga: 5 Syarat Naik Pesawat Tidak Perlu PCR dan Antigen, Wajib Vaksin Penuh
Serupa dengan tarantula, ular tersebut bukan merupakan emotional support pets. Namun, seorang penumpang membawa hewan melata itu ke dalam kabin pesawat dengan cara dimasukkan ke dalam tas untuk dijual.
Guna mengurangi biaya kargo, penumpang tersebut lebih memilih memasukkan ular ke dalam tas.
Ada saat-saat tertentu saat ular berhasil keluar. Beruntungnya, tidak terjadi insiden seperti dalam film ‘Snakes on A Plane’.
Seorang penumpang membawa tupai ke dalam pesawat, seperti dikutip Kompas.com dari The Sun.
Sayangnya, pihak maskapai tidak mengizinkan kehadiran hewan kecil tersebut meskipun merupakan emotional support pets dari sang pemilik.
Tupai digolongkan sebagai hewan pengerat, sehingga dilarang pada sebagian besar penerbangan AS.
Akhirnya, penumpang itu diturunkan dengan paksa karena tak mengindahkan aturan maskapai.
Hamster adalah hewan menggemaskan, namun tidak sama halnya ketika berada di dalam pesawat. Seorang wanita hendak membawa hewan mungil itu ke dalam pesawat.
Sayangnya, pihak maskapai melarang hamster masuk ke dalam pesawat meskipun sang pemilik menyatakan bahwa hamster itu merupakan emotional support pets miliknya.
Baca juga: 20 Tindakan Penumpang di Pesawat yang Paling Mengganggu, Jangan Ditiru