Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempat Wisata di Lombok Tengah, Ada Spot Foto Marc Marquez

Kompas.com - 22/03/2022, 18:06 WIB
Ulfa Arieza ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

5. Pantai Mawun

Pantai Mawun memiliki pasir putih yang membentang sepanjang pantai, seperti dikutip dari Kompas.com (21/3/2022). Pantai ini diapit dua bukit di sisi kanan dan kiri sehingga menambah pesonanya.

Air laut di Pantai Mawun sangat jernih berwarna biru. Suasana pantai cenderung masih sepi sehingga cocok bagi wisatawan yang ingin bersantai dengan tenang.

Baca juga: Uniknya Rumah Adat di Desa Sade Lombok, Beratap Alang-alang dan Jerami

6. Pantai Gerupuk

Pantai Gerupuk merupakan salah satu spot favorit untuk berselancar di Lombok Tengah, dikutip dari Kompas.com (9/2/2022). Selain ombaknya yang tinggi, embusan anginnya juga kencang sehingga menjadi andalan para peselancar.

Tempat wisata bernama Pantai Gerupuk di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (dok. GoMandalika.com | Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lombok Tengah)dok. GoMandalika.com | Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lombok Tengah Tempat wisata bernama Pantai Gerupuk di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (dok. GoMandalika.com | Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lombok Tengah)

Lokasinya berada di Desa Gerupuk, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Jarakany sekitar lima kilometer dari Sirkuit Mandalika dengan waktu tempuh 20 menit.

Selain berselancar, berbagai aktivitas bisa dilakukan oleh pengunjung seperti panen rumput laut dan melihat area konservasi Pantai Gerupuk.

7. Pantai Seger

Lokasi Pantai Seger berada sejajar dengan garis pantai pantai Kuta Lombok. Tepatnya Desa Sukadana, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.

Mengutip Kompas.com, (10/2/2022), Pantai Seger berpasir putih yang dikelilingi oleh perbukitan hijau di sekitarnya.

Pantai Seger di Mandalika, Nusa Tenggara Barat. SHUTTERSTOCK/MBOJOBACKPACKER Pantai Seger di Mandalika, Nusa Tenggara Barat.

Ikon khas Pantai Seger adalah patung seorang putri cantik yang tengah dikejar oleh tiga orang lelaki. Patung tersebut menggambarkan Putri Mandalika yang tengah diperebutkan tiga orang pangeran.

Namun, Putri Mandalika memilih menenggelamkan diri di tengah samudera untuk menghindari pertumpahan darah di tanahnya, dikutip dari Kompas.com (21/2/2022).

Baca juga: Pohon Cinta, Saksi Bisu Percintaan Muda-mudi di Desa Sade

Setelah kepergian sang Putri, muncul cacing warna-warni yang cukup banyak di pantai tempat Putri Mandalika hilang. Kisah ini menjadi asal mula festival Bau Nyale.

Bau berasal dari bahasa Sasak yang berarti menangkap. Sedangkan, Nyale adalah cacing warna-warni tersebut yang dipercaya sebagai jelmaan dari Putri Mandalika.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com