KOMPAS.com – April Mop sering dikaitkan sebagai hari berisi tindakan dengan tujuan prank (lelucon) yang hingga kini asal usulnya masih diperdebatkan.
Pada hari itu, para pelakunya kerap mengatakan, "April Mop!", atau April Fools' dalam bahasa Inggris, usai membuat lelucon ke orang lain.
Meski begitu, April Mop sendiri memiliki sejarah panjang yang sudah ada selama berabad-abad lamanya, dikutip dari berbagai sumber, Selasa (22/3/2022).
Bagi yang penasaran soal April Mop dan sejarahnya, simak informasi berikut ini:
Baca juga: 10 Negara Paling Panas di Dunia, Mali Peringkat Pertama
April Mop umumnya dikenal sebagai hari ketika seseorang membuat lelucon, hingga tipuan kecil.
Biasanya, pada saat itu, sang pembuat lelucon akan segera membuka kedoknya dengan mengatakan, "April Mop," kepada korbannya.
Kebiasaan membuat lelucon dan mengatakan April Mop disebut telah ada sejak ratusan tahun lalu dan selalu dilakukan oleh banyak orang.
Baca juga: 7 Tempat Paling Seram di Dunia, Cocok untuk Uji Nyali
Hari peringatan April Mop selalu sama setiap tahunnya, yakni jatuh pada 1 April.
Salah satu referensi April Mop yang populer adalah sebuah puisi tahun 1561 karangan penyair asal Flanders, sebuah daerah di Belgium, bernama Eduard de Dene.
Dilansir dari vox.com, dalam puisi tersebut, tertulis seorang bangsawan yang meminta pelayannya melakukan tugas yang nyeleneh serta sia-sia. Di akhir setiap stanza, pelayannya curiga bahwa apa yang ia lakukan adalah bagian dari lelucon pada 1 April.
Lebih lanjut, penyebutan April Mop untuk pertama kalinya di Inggris terjadi pada 1686, tepatnya saat penulis biografi John Aubrey menggambarkan tanggal 1 April sebagai "Fooles holy day."
Kemudian pada akhir tahun 1600-an, kebiasaan untuk menyuruh seseorang melakukan tugas yang tidak jelas marak di Eropa, dikutip dari Reader's Digest.
Tidak hanya itu, pada 1 April 1698, banyak orang yang tertipu, lalu pergi ke Menara London untuk menyaksikan acara washing of the lions (para singa dimandikan) yang sesungguhnya tidak pernah ada.
Bahkan, sebuah koran asal Inggris menulis tentang kejadian tersebut sehari setelahnya.
Baca juga: 10 Negara Paling Bersih di Dunia, Ada Denmark dan Swiss
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.