Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Tradisi Jelang Ramadhan di Indonesia, Padusan sampai Nyadran

Kompas.com - 25/03/2022, 14:02 WIB
Ulfa Arieza ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

10. Megengan, Jawa Timur

Tradisi megengan merupakan tradisi menyambut bulan Ramadan oleh masyarakat Provinsi Jawa Timur.

Mengutip Tribun Jatim, (22/3/2022), megengan berasal dari kata megeng, yang berarti menahan. Filosofinya adalah menahan segala hal yang membatalkan ibadah puasa, dari lapar dan haus, serta hawa nafsu.

Tradisi ini dilakukan dengan kenduri atau selamatan, biasanya di masjid atau mushola. Tak lupa, setiap warga membawa makanan untuk saling berbagi nantinya.

Dalam tradisi megengan, ada satu makanan yang tak akan pernah tergantikan, yaitu kue apem. Nama apem berasal dari kata bahasa Arab yakni afwan, yang berarti maaf atau ampunan sebagai simbol permohonan ampun kepada Tuhan YME.

11. Dugderan, Semarang

Dugderan merupakan tradisi unik menjelang Ramadhan dari Semarang, Jawa Tengah.

Prosesi dugderan saat sampai di Masjid Agung Jawa Tengah, Kamis (25/5/2017). Ribuan warga Semarang mengikuti jalannya prosesi karnaval dugderan. Karnaval dimulai dari halaman Balaikota pukul 13.00 WIB, kemudian melewati Jalan Pemuda menuju Masjid Kauman Semarang, dan berakhir di Jalan Kolonel Sugiyono.KOMPAS.com/NAZAR NURDIN Prosesi dugderan saat sampai di Masjid Agung Jawa Tengah, Kamis (25/5/2017). Ribuan warga Semarang mengikuti jalannya prosesi karnaval dugderan. Karnaval dimulai dari halaman Balaikota pukul 13.00 WIB, kemudian melewati Jalan Pemuda menuju Masjid Kauman Semarang, dan berakhir di Jalan Kolonel Sugiyono.

Mengutip situs Perpustakaan dan Informasi Tentang Budaya Lokal Jawa Tengah (14/12/2016), upacara ini merupakan perpaduan tiga etnis yang mendominasi masyarakat Semarang yakni Jawa, Tionghoa, dan Arab.

Nama dugderan diambil dari suara bedug yang ditabuh yakni 'dug' dan 'der'. Tabuhan bedug tersebut merupakan pertanda dimulainya bulan Ramadhan.

Tradisi ini diramaikan dengan ikon berupa warak ngendhog yakni atraksi replikasi hewan berkaki empat namun berkepala mirip naga.

12. Nyadran, Jawa Tengah

Tradisi nyadran atau sadranan merupakan tradisi yang banyak dilakukan di daerah Jawa, utamanya Jawa Tengah.

Mengutip Tribun Jatim, (22/3/2022), kata nyadran berasal dari bahasa Sanskerta, yakni sraddha yang berarti keyakinan.

Warga melakukan ziarah kubur di tempat pemakaman umum (TPU) Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Rabu (22/4/2020). Pemprov DKI Jakarta mengimbau warga untuk menunda ziarah di tempat pemakaman umum (TPU) menjelang Ramadhan. Tujuannya untuk mencegah penyebaran virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Warga melakukan ziarah kubur di tempat pemakaman umum (TPU) Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Rabu (22/4/2020). Pemprov DKI Jakarta mengimbau warga untuk menunda ziarah di tempat pemakaman umum (TPU) menjelang Ramadhan. Tujuannya untuk mencegah penyebaran virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19.

Tradisi ini dilakukan dengan cara mendatangi makam orang tua atau saudara yang sudah meninggal, kemudian membersihkan makam sembari menaburkan bunga.

Tak lupa, mereka mendoakan mendiang orang tua dan saudaranya tersebut saat melakukan nyadran. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com