Daya tarik Masjid Raya Sumatera Barat adalah arsitekturnya atap masjid tanpa kubah. Sebagai gantinya, atap masjid berbentuk segi empat, seperti dikutip dari Kompas.com (18/1/2022).
Keempat sudut atap, menjulang ke langit sehingga sekilas, bentuk atap masjid mengingatkan pada Rumah Gadang.
Namun ternyata, bentuk atap melengkung itu menggambarkan kejadian peletakan Hajar Aswad dengan menggunakan kain yang ujungnya dipegang oleh empat orang perwalian suku di kota Mekkah.
Masjid ini mengikuti tipologi arsitektur Minangkabau dengan ciri bangunan berbentuk lonjong. Selain itu, terdapat ukiran Minang dan kaligrafi pada dinding luar bangunan.
Baca juga: Rumah Gadang dan Rangkiang, Bangunan Tradisional Minangkabau
Keunikan arsitektur masjid tersebut mengantarkannya meraih penghargaan internasional Abdullatif Al Fozan Award 2021. Arsitektur di balik keunikan Masjid Raya Sumbar ini adalah Rizal Muslim.
Masjid Tiban, Malang berada dalam kompleks Pondok Pesantren Salafiah Bihaaru Bahri ‘Asali Fadlaailir Rahmah.
Berdasarkan informasi dari situs One Pesantren One Product, Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, masjid ini memadukan arsitektur China, Eropa, Timur Tengah, dan Jawa.
Bangunan masjid dan pondok didominasi warna biru dan putih. Tak ayal, bangunan Masjid Tiban tampak mencolok dari pemukiman di sekitarnya.
Bangunan masjid yang menjadi satu dengan komplek pondok ini terdiri dari sepuluh lantai. Uniknya, pada lantai lima terdapat kebun binatang mini yang menjadi tempat memelihara berbagai hewan antara lain rusa, kelinci, landak dan marmut.
Baca juga: Cerita WNI Puasa di Turki Selama Pandemi, Masjid Tidak Adakan Tarawih
Sementara di lantai delapan ada kebun sayur seperti kol, kangkung, sawi, jagung, dan terong. Hasil dari kebun sayur tersebut dipakai untuk konsumsi santri dan pengurus pondok.
Pengunjung dari luar kota bisa membeli souvenir khas Masjid Tiban dan buah tangan kota Malang pada lantai tujuh dan delapan. Para santri di pondok turut serta dalam pembangunan Masjid Tiban.
Seperti namanya, masjid ini memiliki 99 kubah yang terdiri dari satu buah kubah besar dan kubah kecil berjumlah banyak. Angka 99 tersebut merepresentasikan jumlah nama Allah SWT atau Asmaul Husna.
Mengutip Kompas.com (1/6/2017), arsitektur masjid unik ini adalah Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil. Lokasinya berada di reklamasi Pantai Losari atau Center Poin of Indonesia (CPI), Makassar.
Masjid 99 Kubah memiliki tiga area yang bisa digunakan jamaah. Meliputi, ruang shalat utama yang dapat menampung 3.880 jamaah, ruang mezzanine 1.005 jemaah, dan pelataran suci 8.190 jemaah.
Baca juga: Bandara Sultan Hasanuddin Makassar Kembali Beroperasi 24 Jam
Masjid yang mulai dibangun pada 2017 lalu itu sudah dapat digunakan oleh umat muslim. Namun, konstruksinya belum selesai 100 persen.
Jika biasanya bangunan masjid menggunakan warna netral, lain halnya dengan Masjid Raya An-Nur, Riau. Masjid yang berada di Kabupaten Bintan ini dibalut dengan warna merah muda cerah.
Mengutip Tribun Batam, (2/11/2020) konsep bangunan masjid mengadopsi arsitektur khas Timur Tengah. Sekilas, bangunan masjid menyerupai Taj Mahal, India.
Masjid ini memiliki satu kubah besar yang dikelilingi beberapa kubah kecil. Kubah besar tersebut terletak di bagian tengah atap masjid.
Baca juga: Desa Wisata Koto Mesjid Riau, Penghasil Olahan Ikan Patin
Selain didominasi dengan warna pink, bangunan masjid juga dihiasi dengan aksen warna emas yang elegan. Bagian dalamnya ditaburi ornamen dan ukiran kaligrafi yang artistik.