Tradisi kuramasan mengandung makna menyucikan diri menjelang bulan suci Ramadhan. Bagi warga adat Miduana, Ramadhan adalah bulan yang sangat sakral dan agung.
Dengan demikian, penting membersihkan diri secara lahir dan batin menyambut bulan suci. Harapannya, warga Kampung Adat Miduana dapat menjalani bulan Ramadhan dengan kondisi suci secara lahir dan batin.
Makna kuramasan ini sejalan dengan tradisi padusan yang digelar oleh masyarakat Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Berdasarkan informasi dari Tribunnews, (5/1/2022), Kampung Adat Miduana secara administratif berada di Kabupaten Cianjur. Namun, jaraknya lebih dekat ke Kabupaten Bandung, atau sekitar 20 menit perjalanan dari pusat Kabupaten Bandung.
Desa adat ini, dihuni oleh 280 keluarga yang terdiri dari 557 laki-laki dan 650 perempuan. Mereka tersebar dalam 11 Rukun Tetangga (RT) dalam empat Rukun Warga (RW).
Mayoritas mata pencaharian warga Kampung Adat Miduana adalah bertani dengan tradisi tetekon, atau tata kelola pertanian yang dijalankan secara turun-temurun.
Kampung Adat Miduana memiliki sejumlah peninggalan atau situs sejarah. Sebut saja, situs Batu Rompe, yakni kepingan batu menhir yang diyakini warga berusia ribuan tahun.
Tak jauh dari lokasi Batu Rompe juga terdapat Arca Cempa Larang Kabuyutan, yaitu peninggalan kebudayaan Sunda yang dipercaya berusia lebih dari 2.000 tahun.
Baca juga: Gedung Ampera, Gedung Bersejarah di Cianjur yang Terbengkalai
Sayangnya, keberadaan Kampung Adat Miduana ini mulai terancam. Ketua Lokatmala Foundation, Wina Resky Agustina menuturkan banyak bangunan adat di kampung ini mulai beralih fungsi. Selain itu, Kampung Adat Miduana ini kerap luput dari perhatian pemerintah.
“Selama ini, belum ada pengawasan yang memadai dari pemerintah pusat maupun provinsi, juga pemerintah daerah Kabupaten Cianjur. Sehingga sangat mendesak revitalisasi berkelanjutan di bidang infrastruktur dan fisik bangunan adat yang sekarang sebagian telah beralih fungsi karena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap sebuah pelestarian kampung adat,” ujar Wina dikutip dari Tribun News.
Di dekat Kampung Adat Miduana, mengalir Sungai Cipandak. Berdasarkan informasi dari situs Dinas Pariwisata Cianjur, sungai ini menjadi destinasi wisata rafting bagi masyarakat Cianjur dan sekitarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.