Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Ziarah Kubur Ramai Dilakukan Saat Lebaran, Ini Alasannya

Kompas.com - 27/03/2022, 18:06 WIB
Desi Intan Sari,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Mendekati Hari Raya Idul Fitri , umat Islam di Indonesia mulai melakukan ziarah kubur. Dalam melakukan ziarah kubur, orang-orang akan membersihkan makam dan mendoakan kerabat yang telah tiada. 

Lalu, bagaimana sejarah ziarah kubur? Apakah baru ada sejak masuknya Islam di Indonesia atau bahkan sudah ada lebih lama lagi? 

Baca juga: Resmi! Boleh Mudik Lebaran Asal Sudah Vaksinasi Booster

Menurut dosen Ilmu Sejarah Universitas Airlangga (Unair) Purnawan Basundoro, ziarah kubur merupakan sebuah tradisi yang sudah sangat tua.

Asal Usul Ziarah Kubur 

Tradisi ini sudah ada sejak lama, bahkan sebelum islam masuk dan diyakini oleh masyarakat dilakukan untuk memberikan penghormatan kepada para leluhur dan nenek moyang. 

"Penghormatan terhadap nenek moyang itu tradisi lama ya, lama sekali,” ujar Purnawan Basundoro, seperti dikutip dari Kompas.com (13/05/2021).

Kemudian ketika Islam datang, sambung dia, muncul tradisi ziarah kubur serupa yang dibalut dengan ajaran Islam.

Baca juga: 13 Tempat Ngabuburit di Yogyakarta, Tunggu Waktu Buka Sambil Berfoto

Meski tampaknya hanya banyak dilakukan oleh umat islam saat menjelang Hari Raya Idul Fitri atau saat Lebaran, ziarah kubur itu sifatnya universal. 

Purnawan Basundoro menyebutkan, penghormatan terhadap nenek moyang dalam bentuk ziarah adalah sesuatu yang bisa ditemui di setiap kebudayaan. 

"Bahkan kalau zaman dulu, animisme dan dinamisme, tradisi semacam itu (ziarah kubur) kan banyak," kata Purnawan Basundoro. 

Kenapa ziarah kubur dilakukan saat Ramadhan

Lebih lanjut, soal masalah waktu ziarah kenapa kebanyakan dilakukan saat bulan Ramadhan adalah karena kebanyakan muslim percaya bahwa pada saat itu waktu yang pas untuk memperbanyak ibadah.

Ziarah kubur pun dianggap sebagai ibadah, sehingga jelang masuknya bulan Ramadhan, banyak yang memanfaatkan waktu untuk mengunjungi sanak saudara yang telah tiada untuk mendoakannya. 

Selain untuk mendoakan, ziarah juga momen yang dilakukan untuk bersilaturahim kepada orang yang telah tiada. 

Baca juga: 10 Tempat Wisata untuk Ngabuburit di Kota Malang

"Karena makam ini adalah satu-satunya media yang menautkan antara orang yang masih hidup dengan yang sudah meninggal,” jelas Purnawan Basundoro.

Sementara itu jika dilihat dari pandangan agama, ziarah kubur memang dianjurkan untuk dilakukan umat Islam. Hal tersebut disampaikan Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis. 

"Ziarah kubur itu dianjurkan karena mendoakan kepada yang mati dan bisa mengingatkan yang hidup akan kematian," kata Cholil Nafis kepada Kompas.com, Selasa (11/5/2021).

Warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menggelar tradisi nyadran. Mereka mendoakan desanya dijauhkan dari kerusakan lingkungan.DOK WADAS MELAWAN Warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menggelar tradisi nyadran. Mereka mendoakan desanya dijauhkan dari kerusakan lingkungan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com