Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mohibadaa, Cara Perempuan Gorontalo Jaga Kecantikan Selama Ramadhan

Kompas.com - 28/03/2022, 09:11 WIB
Ulfa Arieza ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Provinsi Gorontalo merupakan salah satu daerah di Indonesia yang kental akan tradisi dan budaya. Namun demikian, beberapa tradisi dan budaya di Gorontalo masih belum banyak diketahui oleh masyarakat.

Salah satu tradisi di Gorontalo adalah mohibadaa. Tradisi turun temurun ini dilestarikan oleh para perempuan di Gorontalo, khususnya menjelang bulan Ramadhan.

Baca juga: 12 Tradisi Jelang Ramadhan di Indonesia, Padusan sampai Nyadran

Apa itu mohibadaa?

Mohibadaa adalah tradisi menggunakan lulur wajah atau masker yang dilakukan oleh para perempuan Gorontalo, seperti dikutip dari Kompas.com (21/05/2018).

Menariknya, masker ini dibuat dari campuran aneka rempah-rempah antara lain humopoto (kencur), bungale (bangle), dan alawahu (kunyit). Untuk mendapatkan khasiat maksimal, disarankan untuk menggunakan campuran tepung beras ketan agar hasil adonan masker lebih halus.

Baca juga:

Cara membuat ramuan mohibadaa cukup sederhana. Pertama, beras ketan direndam.

Kedua, beras yang sudah direndam kemudian ditumbuk bersama aneka rempah hingga tercampur halus, seperti tepung. Ketiga, ramuan mohibadaa siap dioleskan ke wajah.

Jika tidak ingin repot, paket rempah tradisional ini bisa dibeli di pasar tradisional dengan harga sekitar Rp 15.000 per paketnya.

Khasiat ramuan

Para gadis Desa Bongo mengenakan biliu pakaian adat Gorontalo saat perayaan walima (Maulid Nabi Muhammad).ROSYID A AZHAR Para gadis Desa Bongo mengenakan biliu pakaian adat Gorontalo saat perayaan walima (Maulid Nabi Muhammad).

Ramuan mohibadaa ini mempunya banyak manfaat bagi kulit. Perempuan yang rutin menggunakan ramuan mohibadaa merasakan kulitnya lebih kencang, sehat berseri, segar, minim kerutan, dan lembab.

Selain itu, ramuan khas Gorontalo ini cukup aman digunakan secara rutin karena berasal dari bahan-bahan alami.

“Kulit terasa kenyal dan sehat, serta tidak khawatir dengan ramuannya karena semua bahan tradisional dan alami,” tutur salah seorang warga Gorontalo, Asri Hudji dikutip dari Kompas.com(21/05/2018).

Dengan segudang khasiat itu, tradisi mohibadaa dapat dilakukan di luar bulan Ramadhan. Namun pelaksanaan mohibadaa pada bulan puasa menjadi lebih spesial.

Sebab selama Ramadhan, kulit terasa kering karena menahan makan dan minum. Terlebih cuaca di Gorontalo panas sehingga kulit mudah kering.

Baca juga:

Mohibadaa pada acara pernikahan

Baju adat Gorontalo DOK. Shutterstock/Rosyid A Azhar Baju adat Gorontalo DOK. Shutterstock/Rosyid A Azhar

Selain bulan Ramadhan, tradisi mohibadaa juga menjadi ritual pada pernikahan adat Gorontalo.

Karmin Baruadi dan Sunarty Eraku dalam buku Lenggota Lo Pohutu, Upacara Adat Perkawinan Gorontalo (2018) mengatakan bahwa calon pengantin perempuan, para ibu-ibu, dan gadis-gadis diperbolehkan melakukan mohibadaa.

“Bagi ibu-ibu dan gadis-gadis diperkenankan untuk mendandani seluruh badan dengan lulur (mohibada’a), kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan momuhuto (siraman),” tulisnya dikutip Senin (28/03/2022).

Baca juga:

Dalam buku itu disampaikan bahwa tradisi mohibadaa pada acara pernikahan adat, dilakukan pada rangkaian mandi sauna atau molungudu. Molungudu merupakan mandi atau pembersihan diri secara tradisional yang diperuntukkan bagi wanita menjelang acara pernikahannya.

Kegiatan ini berlanjut dengan siraman atau momohuto. Calon pengantin perempuan dapat didampingi oleh perempuan yang merupakan kerabat terdekat saja.

“Orang-orang yang hadir adalah wanita kerabat terdekat, sebab saat tersebut, diri sang putri (calon pengantin perempuan) dalam keadaan peka terhadap orang-orang luar,” tulisnya.

Baca juga: Wisata Lombongo Gorontalo, Bisa Mandi di Kolam Air Panas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com