MALANG, KOMPAS.com - Rasanya belum lengkap bila ke Kota Malang, Jawa Timur, tanpa mencoba makanan tradisional bernama orem-orem.
Sekilas, rasa hidangan dengan kuah santan ini mengingatkan akan sayur lodeh. Bedanya, potongan tempe khas Malang, taoge, dan kupat wajib ada di orem-orem.
Yang membuat orem-orem unik adalah cara masaknya yang menggunakan arang, sehingga bara api mempertahankan aroma bumbu dasarnya.
Baca juga:
Adapun orem-orem sendiri memiliki arti "ora mangan ora marem", atau kalau tidak makan tidak kenyang.
Wisatawan yang ingin mencoba orem-orem bisa berkunjung ke salah satu warung, yakni Abah Syahri di pinggir Jalan Gatot Subroto.
Jaraknya dari Kampung Warna-Warni Jodipan cukup dekat, sekitar 500 meter dengan waktu berjalan kaki selama 10 menit.
Salah satu penjual, Yusli Bahtiar (36), mengatakan bahwa usahanya itu merupakan generasi kedua dari orangtuanya. Resepnya bersumber dari kakak ipar ayahnya bernama Tikmanan asal Singosari, Kabupaten Malang.
"Ini resep keluarga, mulai ada tahun 1969, dulu jualannya di Comboran, sekarang juga ada di sana sama Singosari juga, kalau abah saya sempat keliling juga terus di sini," kata Yusli.
Baca juga: Itinerary Wisata Malang 1 Hari, Bisa Cicip Kuliner Legendaris
Pembeli cukup merogoh kocek sebesar Rp 8.000 saja untuk menikmati satu porsi orem-orem. Selain itu, mereka juga bisa menambah lauk pauk, di antaranya ayam pedas, perkedel, ceker pedas, dan tempe mendol.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.