KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menjelaskan alasan di balik launching Rendang Goes to Europe diluncurkan di Bali, bukan Sumatera Barat sebagai daerah asal kuliner tersebut.
Menurutnya, Bali dipilih sebagai lokasi launching Rendang Goes to Europe karena Pulau Dewata tersebut merupakan simbol pariwisata paling populer di Indonesia. Bahkan, tak hanya Indonesia, tapi juga seluruh dunia.
"Launching itu dilakukan sengaja dipilih di Bali, karena Bali merepresentasi pusat dari simbol pariwisata paling terkenal yang dimiliki Indonesia, dan juga menjadi venue dari penyelenggaraan G20," ujarnya saat Weekly Press Briefing virtual, Senin (28/3/22).
Baca juga: Program Rendang Goes to Europe Gandeng Branding Wonderful Indonesia
Ia menjelaskan, Bali sebagai tempat utama berlangsungnya rangkaian acara G20 hingga November 2022. Sementara, rendang merupakan simbol brand kreatif yang dikenal dunia.
"Ini yang kemudian kita gabungkan dan mendapat antusias dari masyarakat dunia," tambah Menparekraf.
Selain itu, pihaknya juga tak lupa menggaet stakeholders, khususnya para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Sumatera Barat.
Baca juga:
Untuk bersama-sama menyiapkan rantai pasok, mulai dari bumbu-bumbu, packaging, hingga santan sebagai salah satu bahan utama pembuatan rendang khas Minang dalam menduniakan rendang, termasuk di Eropa.
Untuk diketahui, sebelumnya, launching Rendang Goes to Europe yang digelar di Bali pada Kamis (24/3/2022) sempat mendapatkan aksi protes dari sebagian pelaku usaha kuliner Sumatera Barat.
Salah satunya adalah seorang ahli kuliner sekaligus penulis dari Sumatera Barat, yaitu Reno Andam Suri.
Reno menyatakan rasa kecewanya dan mempertanyakan alasan di balik Bali yang dijadikan lokasi launching Rendang Goes to Europe, bukan Tanah Minang.
"Melihat bagaimana acara ini melukai hati teman-teman komunitas Perendang Minang, para UMKM yang juga berjuang untuk besarnya Rendang"
"Ya sudahlah kemarin ada berita berdiri pabrik rendang di Bulgaria.. Uni-uni perendang curhat, 'Kami bisa apa, tapi apa launchingnya juga harus di Bali?" tulis Reno, dikutip Kompas.com dari akun Instagram miliknya (@renoandamsuri), Senin (28/3/2022).
Baca juga:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.