Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Obyek Wisata Cunca Wulang, Berawal dari Tamu Asing Susuri Sungai

Kompas.com - 30/03/2022, 10:03 WIB
Nansianus Taris,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Obyek wisata di Labuan Bajo tak hanya pantai. Jika kamu penasaran untuk mengeksplorasi lebih jauh obyek wisata di daerah ini, air terjun Cunca Wulang bisa jadi pilihan untuk dikunjungi.

Air terjun Cunca Wulang terletak di Kampung Wersawe, Desa Cunca Wulang, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.

Sebelum populer seperti sekarang ini, Cunca Wulang sama sekali tak diketahui publik. Bahkan, masyarakat setempat pun tidak sembarang ke tempat itu.

Baca juga: Banyak Trip Murah ke Labuan Bajo di Medsos, Awas Penipuan

Sebab, menurut cerita dari nenek moyang, Cunca Wulang adalah tempat angker. Cerita itu diwariskan secara turun temurun dan diakui oleh masyarakat adat.

Tokoh Adat yang juga pemandu lokal, Yosep Bensuin mengisahkan, Cunca Wulang mulai diketahui publik setelah seorang tamu dari luar negeri datang ke tempat itu pada 2008.

Uniknya, lanjut dia, tamu itu masuk ke Cunca Wulang dengan menyusuri kali Wae Mese. Ia tidak datang melewati kampung Wersawe.

"Dari Cunca Wulang, dia cari perkampungan dan masuklah di kampung Wersawe. Di sini dia bertemu dengan warga," tutur Yosep kepada Kompas.com di Cunca Wulang, Minggu (27/03/2022).

Air terjun Cunca Jami yang berada di Desa Cunca Wulang, Kecamatan Mbeliling, Manggarai Barat sebagai salah satu destinasi untuk melihat keunikan air terjun, Selasa, (22/9/2020). (HANDOUT/Felix Janggu/Warga Warsawe, Manggarai Barat)HANDOUT/Felix Janggu Air terjun Cunca Jami yang berada di Desa Cunca Wulang, Kecamatan Mbeliling, Manggarai Barat sebagai salah satu destinasi untuk melihat keunikan air terjun, Selasa, (22/9/2020). (HANDOUT/Felix Janggu/Warga Warsawe, Manggarai Barat)

Ia mengatakan, tamu itu bermalam di rumah warga. Dia pun menggali informasi dari warga tentang Cunca Wulang.

"Kami ceritakan apa adanya ke dia. Sesuai cerita turun temurun dari nenek moyang bahwa Cunca Wulang itu tempat angker. Ada penjaganya," katanya.

Baca juga:

Ia menambahkan, kala itu, tamu dari luar negeri tersebut pulang membawa cerita mistis tentang Cunca Wulang. Kemudian, cerita itu tersebar.

"Dia lah yang mengabarkan tentang Cunca Wulang kepada orang-orang luar," ujarnya.

Datang mahasiswa KKN dari UGM Yogyakarta

Yosep mengisahkan, beberapa tahun kemudian, tepatnya pada 2012, beberapa mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta datang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Wersawe, kampung dekat Cunca Wulang.

Pada 2013, ada kelompok mahasiswa KKN lainnya yang datang ke tempat itu. Mereka menginap di rumah-rumah warga dan berbaur selama tinggal di sana.

Baca juga: Setelah Work From Bali, Bakal Ada Work From Lombok dan Labuan Bajo?

Bahkan, mereka melatih orang tua dan anak-anak berbahasa Inggris. Minimal agar bisa menyapa tamu mancanegara yang datang berkunjung.

"Selama KKN, mereka minta gambar rumah adat Manggarai. Setelah mereka lihat, selanjutnya bersama warga buat rumah adat kecil dan pajang di pos masuk Cunca Wulang," ungkapnya.

Sejak saat itu, Cunca Wulang semakin gencar dipromosikan melalui media massa dan media sosial, sehingga mendatangkan wisatawan.

"Cunca Wulang jadi destinasi wisata alam yang cukup populu di sekitar Labuan Bajo," sambung dia.

Baca juga: Pantai Bondei di NTT, Keindahan Pasir Putih Alami yang Masih Terjaga

Air Terjun Cunca Jami di sekitar kampung Warsawe, Desa Cunca Wulang, Kecamatan Mbeliling, Kab. Manggarai Barat, NTT memiliki destinasi baru selain air terjun Cunca Wulang, Selasa, (22/9/2020). (HANDOUT/Felix Janggu/Warga Kampung Warsawe)HANDOUT/Felix Janggu Air Terjun Cunca Jami di sekitar kampung Warsawe, Desa Cunca Wulang, Kecamatan Mbeliling, Kab. Manggarai Barat, NTT memiliki destinasi baru selain air terjun Cunca Wulang, Selasa, (22/9/2020). (HANDOUT/Felix Janggu/Warga Kampung Warsawe)

Meskipun infrastruktur jalan menuju belum memadai kala itu, wisatawan tetap antusias datang dan berjalan kaki menuju Cunca wulang.

"Waktu itu, kendaraan hanya bisa sampai di pertigaan Cekonobo di Jalan Trans Flores. Dari situ ke Cunca Wulang, wisatawan jalan kaki," katanya.

Baca juga:

Ia mengaku, ramainya pengunjung ke destinasi wisata itu berdampak positif pada ekonomi warga. Sebab, wisatawan yang datang kebanyakan juga akan membeli camilan dan minuman ringan di kios-kios milik warga saat pergi dan pulang.

Selain itu, pada 2014, Pemda Manggarai Barat juga mulai meninggalkan jalan dari Cekonobo menuju Cunca Wukang dari batu ke laisan penetrasi (Lapen), yang rencananya akan dilanjutkan pengaspalan pada 2030.

"Bisa dibilang, Cunca Wulang ini penyelamat bagi warga di sini. Kalau tidak ada Cunca Wulang, mungkin jalan ke sini belum sebagus sekarang. Begitu juga dengan perubahan-perubahan lain," ungkapnya.

Untuk diketahui, jarak destinasi wisata alam Cunca Wulang dari Labuan Bajo sekitar 25 kilometer. Bisa ditempuh dengan waktu 40 menit.

Perjalanan dari Labuan Bajo ke Cunca Wulang bisa ditempuh menggunakan mobil atau motor karena infrastruktur jalan sudah cukup baik.

Wisatawan yang ingin bermalam juga bisa singgah sejenak di homestay yang ada di sekitar.

Baca juga: Nusa Kutu, Wisata di Sikka NTT yang Hanya Bisa Dinikmati Saat Laut Surut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com