Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, 9 Tips Naik Gunung Saat Puasa agar Tak Lemas

Kompas.com - 30/03/2022, 13:04 WIB
Desi Intan Sari,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ibadah puasa sebaiknya tak menghalangi kita dalam menjalani aktivitas sehari-hari, termasuk hobi.

Namun, bagaimana jika hobi kita adalah naik gunung?

Aktivitas fisik berat bisa menyebabkan tubuh lelah, serta lapar dan haus. Sementara ketika berpuasa, kita tidak bisa mengisi perut dengan makanan atau minuman.

Dampaknya, aktivitas fisik berat tersebut bisa menyebabkan tubuh lemas, dehidrasi, dan lainnya, yang pada akhirnya berpotensi mengganggu ibadah puasa kita.

Baca juga: 9 Negara dengan Durasi Puasa Ramadhan Terpanjang di Dunia

Namun, jika kamu ingin tetap naik gunung saat menjalani ibadah puasa Ramadhan, Kompas.com merangkum sejumlah tips yang dapat dicoba.

Tips naik gunung saat puasa

1. Perhatikan makanan sahur

Makanan dan minuman yang diasup saat sahur merupakan hal yang sangat penting, tak terkecuali bagi seseorang berencana akan naik gunung, seperti dikutip dari Kompas.com (20/03/2021).

Hindari makan asal kenyang saat sahur dan perhatikan kualitas asupan makanan jika berencana melakukan aktivitas berat saat berpuasa.

Usahakan memakan makanan bergizi yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, dan air, secara seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Baca juga: 5 Menu Sahur yang Menjaga Tubuh Tetap Berenergi Selama Puasa

2. Memilih rute pendakian yang mudah 

Disarankan untuk memilih rute pendakian yang tidak berat atau lebih ringan daripada yang biasa kita pilih.

Ini dilakukan agar kita tidak kehabisan tenaga atau kelelahan saat naik gunung dan tak membatalkan puasa.

Beberapa rekomendasi gunung yang bisa didaki selama puasa ada Gunung Andong atau Papandayan.

Baca juga: Jangan Lewatkan Makan Sahur Sebelum Puasa, Ini Alasannya

3. Mendaki pada sore hari 

Selain memilih rute yang mudah, dianjurkan juga memulai pendakian pada sore hari ketika cuaca sudah tak terlalu panas. 

Dengan melakukan pendakian pada sore hari, pendaki menjadi tak akan kepanasan dan tak mudah merasa haus. 

Jika setelah mendaki perut merasa lapar, menunggu waktu berbuka puasa pun sudah tak begitu lama.

Baca juga: 5 Latihan Sederhana untuk Dicoba saat Puasa Ramadhan

Ilustrasi bekal dalam ransel gunung.PIXABAY/dreimarkfuffzig Ilustrasi bekal dalam ransel gunung.

4. Bawa makanan bergizi

Ketika pergi mendaki, jangan lupa membawa bekal makanan bergizi dan minuman yang cukup. Terutama jika kamu berencana berbuka puasa di tengah aktivitas.

Setelah tenaga terkuras habis setelah pendakian yang melelahkan, pendaki butuh energi pengganti. 

Baca juga: 3 Kunci Penting agar Makanan Selalu Sehat dan Bergizi

Energi tersebut bisa didapatkan dari beragam sumber makanan bergizi, seperti telur, susu, sayur, ikan, atau buah-buahan. 

5. Membawa logistik secukupnya 

Melakukan pendakian saat berpuasa dan tidak puasa akan sangat berbeda, terutama dalam hal kesiapan fisik.

Jika naik gunung saat puasa, lebih baik membawa logistik yang tak terlalu banyak agar tak menyulitkan dan memberatkan saat pendakian.

 Jika pergi bersama teman, kamu bisa membagi beban barang bawaan.

Baca juga: 6 Tips Cegah Tersesat Saat Mendaki Gunung dan Kesalahan Fatal yang Sering Dilakukan

6. Mendaki bersama orang yang puasa

Pergi naik gunung bersama orang-orang yang juga sedang menjalankan ibadah puasa bisa membangkitkan semangat dalam perjalanan. 

Dengan begitu, pendakian mungkin terasa tak begitu melelahkan. Selain itu, kamu dan temanmu juga bisa saling mengingatkan tentang kondisi kesehatan masing-masing, serta jika waktu berbuka sudah dekat.

Baca juga: 7 Gunung Tertinggi di Pulau Jawa, Seven Summit yang Wajib Didaki

ILUSTRASI - Tas gunungrottonara/Pixabay ILUSTRASI - Tas gunung

7. Jalan dengan perlahan

Agar tak cepat lelah, ada baiknya mendaki dengan perlahan dan tak buru-buru. 

Tak perlu terlalu berjuang keras untuk sampai puncak atau lokasi tujuan, nikmati saja panorama yang ada selama perjalanan dengan santai. 

Baca juga: 10 Tempat Terbaik Melihat Sunrise, Ada Candi Borobudur dan Gunung Batur

8. Puncak bukan tujuan 

Biasanya pendaki selalu merasa bahwa sampai ke puncak gunung adalah sebuah kebanggaan yang wajib dicapai.

Namun, ingatlah bahwa dalam keadaan puasa, tubuh tidak 100 persen bugar. 

Untuk itu, tak perlu memaksakan diri sampai ke puncak jika keadaan fisik tak memungkinkan. Lebih baik beristirahat sambil menunggu waktu berbuka atau kembali lagi di lain hari.

Baca juga: 5 Gunung Tertinggi di Jawa Tengah, Mana yang Sudah Kamu Daki?

9. Mencari informasi soal gunung yang jadi tujuan

Tak semua gunung di Indonesia buka selama bulan puasa. Jadi, sebelum mendaki, ada baiknya kamu mencari informasi lengkap terlebih dahulu seputar destinasi mendaki.

Nah, jika semua tips di atas sudah dilakukan, saatnya menyiapkan barang bawaan untuk mendaki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com