Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana jika Cuaca Buruk Saat Makan di Lounge in The Sky di Jakarta?

Kompas.com - 30/03/2022, 17:04 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah melakukan persiapan sejak 2021 lalu, Lounge in The Sky (LITS) akhirnya resmi mengudara di langit Jakarta, Senin (28/3/2022). 

Pengalaman yang ditawarkan oleh Lounge in The Sky adalah bersantap di ketinggian 50 meter sembari menikmati pemandangan gedung bertingkat di Ibu Kota. 

Lantas, bagaimana jika kondisi cuaca buruk, misalnya angin kencang atau hujan lebat, terjadi saat para tamu berada di atas?

Director DITS Asia, Plat Ong, menyampaikan, bila cuaca buruk tiba-tiba terjadi ketika tamu sedang berada di atas, maka crane (alat pengangkut) akan diturunkan hingga mencapai ketinggian tertentu.

"Mungkin untuk hujan ringan, masih tetap dilanjutkan. Namun bila angin sangat kencang, kita akan turunkan platformnya perlahan ke ketinggian 25 meter," jelas Plat Ong kepada Kompas.com, Senin.

Baca juga:

Alat berat mengangkat restoran Lounge in the Sky Indonesia di Jakarta, Selasa (29/3/2022). Destinasi wisata baru yang menawarkan sensasi menyantap hidangan dari ketinggian 50 meter dengan panorama Ibu Kota tersebut dapat dinikmati mulai dari harga Rp1,6 juta hingga Rp3,7 juta per orang.ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN Alat berat mengangkat restoran Lounge in the Sky Indonesia di Jakarta, Selasa (29/3/2022). Destinasi wisata baru yang menawarkan sensasi menyantap hidangan dari ketinggian 50 meter dengan panorama Ibu Kota tersebut dapat dinikmati mulai dari harga Rp1,6 juta hingga Rp3,7 juta per orang.

Saat Kompas.com menjajal Lounge in The Sky pada Senin lalu, platform sempat diturunkan akibat hujan mendadak saat sesi makan malam. Namun, tak lama kemudian, platform kembali dinaikkan ke ketinggian awal, yaitu 50 meter, lantaran hujan telah berhenti.

Ong juga membagikan sejumlah tips bagi yang ingin melakukan reservasi di restoran melayang ini, agar pengalaman bersantap terasa maksimal. 

Ia menganjurkan para tamu untuk mengenakan pakaian dan alas kaki yang nyaman. Hal ini bertujuan mengantisipasi tamu yang kedinginan dan alas kaki yang terlepas saat berada di atas. 

Selain itu, para tamu juga disarankan memasang tali pegangan di telepon genggamnya, apalagi jika mereka ingin mengabadikan panorama langit Jakarta saat berada di ketinggian. 

Prosedur keamanan di Lounge in The Sky

Operator memastikan prosedur keselamatan saat platform naikdokumentasi Lounge in The Sky Indonesia Operator memastikan prosedur keselamatan saat platform naik

Tamu dengan kriteria tertentu tidak diizinkan untuk naik ke atas platform, termasuk mereka yang punya riwayat penyakit kronis, di antaranya penyakit jantung, darah tinggi, dan sakit tulang punggung.

Sebelum naik, para tamu akan diminta menandatangani perjanjian persetujuan, dan menyatakan diri mereka dalam keadaan sehat. Mereka juga akan menggunakan sabuk pengaman selama berada di platform. 

Para tamu juga akan menerima penjelasan terkait regulasi keselamatan dari para petugas sebelum naik. Para petugas tersebut senantiasa berkomunikasi dengan operator yang ada di darat. 

Baca juga:

Ketika berada di atas, para tamu akan tetap didampingi oleh para staf yang juga dilengkapi dengan tali pengaman.

Sebagai informasi, sebuah telescopic boom crane seberat 220 ton asal Eropa digunakan oleh Lounge in The Sky yang berlokasi di Mangkuluhur City, Jalan Jend. Gatot Subroto, Jakarta Selatan ini. Kapasitas angkutnya sebanyak 32 orang tamu.

Reservasi dapat dilakukan secara daring melalui situs resmi LITS Asia dengan penawaran tiga paket berbeda. Terdapat dua sesi pada setiap hari kerja, dan tiga sesi pada akhir pekan.

Harga dimulai dari Rp 1,6 juta untuk kelas Standard, Rp 2,2 juta untuk kelas Business, dan Rp 3,7 juta untuk First Class.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com