Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kru Kapal Wisata di Labuan Bajo Terus Dilatih untuk Tingkatkan Layanan kepada Pengunjung

Kompas.com - 03/04/2022, 12:12 WIB
Nansianus Taris,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada wisatawan, manajemen kapal Cajoma Labuan Bajo melaksanakan pelatihan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K), bagi krunya pada Jumat (1/4/2022).

Kegiatan itu dilaksanakan di atas Kapal Cajoma V di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Semua kru kapal, pemandu wisata, dan staf kantor mengikuti pelatihan.

Pemilik Kapal Cajoma, Robin Cahydin mengatakan, kegiatan itu dilakukan agar kru kapal dan pemandu wisata paham konsep P3K, memiliki keterampilan, dan mampu melakukan pertolongan pertama jika mengalami kecelakaan saat bekerja.

Baca juga: Menilik Kesiapan Creative Hub Puncak Waringin Labuan Bajo Menyambut G20

Ia melanjutkan, kegiatan tersebut rutin dilaksanakan secara internal di setiap tahunnya. Bedanya, tahun 2022 ini manajemen menghadirkan berbagai pihak seperti, Pos SAR Manggarai, Polair, KSOP Kelas III Labuan Bajo, dan Dinas Kesehatan Manggrai Barat.

"Kita lakukan ini supaya pengetahuan kru Kapal Cajoma terkait P3K terus ditingkatkan. Mungkin ada penambahan yang baru, kebetulan tim dari Basarnas dan instansi terkait mau berpartisipasi dalam kegiatan ini," katanya kepada Kompas.com di Kapal Cajoma V, Jumat.

Ia mengungkapkan, kegiatan itu bagian dari upaya meningkatkan pelayanan kepada wisatawan yang datang menikmati keindahan Labuan Bajo.

Baca juga: UMKM Lokal Labuan Bajo Kini Bisa Dipesan Online Lewat Marketplace

"Kita harus memberikan contoh yang baik kepada kru yang lain. Harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada wisatawan," ungkap Robin.

Apa yang harus dilakukan saat terjadi kecelakaan

Koordinator Pos Sar Manggarai, Edi Suryono, mengungkapkan, saat ada musibah atau kecelakaan, kru kapal boleh melapor ke Basarnas, TNI, dan Polri.

Namun, ia mengingatkan, laporan yang disampaikan harus jelas. Mulai dari jenis kejadian, identitas, laporan jelas titik koordinat, kronologi kejadian, dan kondisi korban.

"Baru yang paling penting, jangan habis lapor, handphone dikasih mati," ungkap Edi.

Ilustrasi pasangan yang tengah honeymoon di Labuan Bajo, NTTDok. Shutterstock Ilustrasi pasangan yang tengah honeymoon di Labuan Bajo, NTT

Ia mengimbau, kapten dan kru kapal tidak boleh meninggalkan wisatawan saat kapal alami kendala, seperti mati mesin.

"Seorang penolong tidak boleh meninggalkan korban sebelum bantuan datang," ujarnya.

Kasat Objek Vital (Obvit), Polres Manggarai Barat, Ipda Anggraeni Angelia Isabela, mengimbau, kepada para pemilik kapal, travel agent, dan pemandu di Labuan Bajo agar terus memberi kenyamanan bagi wisatawan yang datang ke Labuan Bajo.

Baca juga: Waterfront City Labuan Bajo Jadi Magnet Baru Pariwisata NTT

"Mereka harus paham bagaimana dan apa yang seharusnya dilakukan demi keamanan. Misalnya saat trekking dan diving, ketentuannya seperti apa. Semua itu perlu dilakukan demi keamanan pariwisata di Labuan Bajo," kata Kasat Anggraeni.

Harapannya apa yang diberikan dalam pelatihan itu dilaksanakan untuk meningkatkan pariwisata berkualitas di Labuan Bajo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com