Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/04/2022, 19:15 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mendorong agar potensi hiu tikus atau thresher shark di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) dapat menjadi salah satu ikon wisata bahari.

Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina mengatakan, keberadaan hiu tikus di perairan Alor bisa dikembangkan untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke NTT.

"Dengan adanya fakta bahwa Alor bukan saja memiliki dugong tetapi juga mempunyai hiu tikus atau thresher shark, maka ini bisa menjadi nilai tambah," ujar Shana melalui keterangan yang diterima Kompas.com, Minggu (04/03/2022).

Baca juga: Hiu Tikus di Alor NTT Dikhawatirkan Akan Punah

Shana mengakui, sebagai salah satu wilayah koordinatif BPOLBF, Alor memiliki potensi wisata bahari yang sangat mumpuni.

"Apalagi perairan laut Alor sebagai tempat berkumpul hiu ini, maka akan sangat relevan bila dijadikan sebagai salah satu ikon destinasi minat khusus," ujarnya.

Tentunya, lanjut Shana, pemanfaatan potensi ini tetap memperhatikan daya dukung dan daya tampung agar habitat hiu tikus tidak terganggu dengan aktivitas wisatawan.

"Dalam MoU (Memorandum of Understanding) bersama Pemda Alor, kami juga fokus bekerja sama di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) dengan tema besarnya adalah wisata konservasi bahari," ungkap Shana.

Baca juga:

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kabupaten Alor, Marcelinus Bayo Bili berharap, pemanfaatan potensi hiu tikus di Alor menjadi salah satu pilihan terbaik bagi para wisatawan.

Sehingga, akan berdampak pada peningkatan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.

"Untuk itu kami berharap agar upaya konservasi dan pelestarian hiu tikus dapat terlaksana secara baik," pinta Marcel.

Ilustrasi hiu tikus di perairan Malapascua, Filipina.SHUTTERSTOCK/NICOLASVOISIN44 Ilustrasi hiu tikus di perairan Malapascua, Filipina.

Sebelumnya, Co-founder dan Program Koordinator Thresher Shark Indonesia, Dewi Ratna Sari mengatakan, keberadaan hiu tikus di Alor berpotensi untuk pengembangan pariwisata dan lokasi penelitian.

Kata Dewi, salah satu cara konservasi hiu tikus adalah dengan mengadakan kegiatan pariwisata berwawasan lingkungan yang mengutamakan aspek konservasi.

"Alor memiliki potensi pengembangan pariwisata dan lokasi penelitian hiu tikus. Ada aktivitas di mana hiu tikus menggunakan kawasan di siang hari membuka kesempatan untuk pariwisata," katanya.

Baca juga:

Hiu tikus juga mudah ditemukan di Alor, sehingga aktivitas penelitian seperti akustik dan satelit bisa dilakukan dalam jangka panjang untuk mengisi kesenjangan pengetahuan mengenai spesies ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Wisata Sawah Sumber Gempong Mojokerto, Ada Mata Air Tak Pernah Kering 

Wisata Sawah Sumber Gempong Mojokerto, Ada Mata Air Tak Pernah Kering 

Jalan Jalan
Geopark Kaldera Toba Dapat Kartu Kuning UNESCO, Pemerintah Kejar Perbaikan

Geopark Kaldera Toba Dapat Kartu Kuning UNESCO, Pemerintah Kejar Perbaikan

Travel Update
Malaysia Airlines Terbang ke Kertajati Mulai 30 Oktober 2023

Malaysia Airlines Terbang ke Kertajati Mulai 30 Oktober 2023

Travel Update
Komodo Pulang Kampung, Wujud Pelestarian Ikon Pariwisata Labuan Bajo

Komodo Pulang Kampung, Wujud Pelestarian Ikon Pariwisata Labuan Bajo

Travel Update
6,31 Juta Jumlah Wisman per Juli, Kemenparekraf Optimistis Target 2023 Tercapai

6,31 Juta Jumlah Wisman per Juli, Kemenparekraf Optimistis Target 2023 Tercapai

Hotel Story
Puncak Tertinggi di Arab Saudi Akan Jadi Tempat Wisata Baru

Puncak Tertinggi di Arab Saudi Akan Jadi Tempat Wisata Baru

Travel Update
Tiket Pesawat Mahal Jadi Hambatan Turis Asal China ke Indonesia

Tiket Pesawat Mahal Jadi Hambatan Turis Asal China ke Indonesia

Travel Update
PHRI Akan Luncurkan Aplikasi Pesan Hotel Online, Diklaim Lebih Murah

PHRI Akan Luncurkan Aplikasi Pesan Hotel Online, Diklaim Lebih Murah

Travel Update
6 Tips ke Lapangan Banteng, Bawa Bekal dan Datang Sore

6 Tips ke Lapangan Banteng, Bawa Bekal dan Datang Sore

Hotel Story
Hati-hati Pakai Headphone di Pesawat, Ini Alasannya

Hati-hati Pakai Headphone di Pesawat, Ini Alasannya

Jalan Jalan
Desa di Bangka Tengah Ini Gelar Event Budaya Jelang Mulid Nabi Muhammad, Ada Kirab 1.000 Telur

Desa di Bangka Tengah Ini Gelar Event Budaya Jelang Mulid Nabi Muhammad, Ada Kirab 1.000 Telur

Travel Update
Kawasan Gunung Bromo Akan Direboisasi pada 2024

Kawasan Gunung Bromo Akan Direboisasi pada 2024

Travel Update
Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya Ditutup sampai 1 Oktober

Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya Ditutup sampai 1 Oktober

Travel Update
Jelang MotoGP Mandalika 2023, Jumlah Hotel di Mandalika Masih Kurang

Jelang MotoGP Mandalika 2023, Jumlah Hotel di Mandalika Masih Kurang

Travel Update
Panduan Wisata Safari Beach Jateng di Batang

Panduan Wisata Safari Beach Jateng di Batang

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com