Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Kata "Ngabuburit", Ternyata dari Bahasa Sunda  

Kompas.com - 04/04/2022, 05:11 WIB
Ulfa Arieza ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ngabuburit merupakan tradisi yang identik dengan bulan Ramadhan di Indonesia. Istilah ini merujuk pada waktu menunggu berbuka puasa. 

Biasanya, ngabuburit diisi dengan banyak kegiatan. Mulai dari mengunjungi tempat wisata, membaca Al Quran, mendengarkan ceramah, berburu takjil, membaca buku, hingga bersantai dengan keluarga atau teman. 

Baca juga: 7 Ide Ngabuburit Seru yang Bisa Dicoba Saat Nunggu Buka Puasa

Baca juga: 10 Tempat “Ngabuburit” Gratis di Jakarta, Bisa Berburu Takjil 

Namun, tahukah kamu bahasa mana ngabuburit itu? Berikut Kompas.com rangkum asal usul kata ngabuburit:

Asal-usul ngabuburit 

Mungkin, saat ini belum banyak yang tahu bahwa istilah ngabuburit ternyata berasal dari bahasa Sunda. Padahal, ngabuburit cukup populer di seluruh Indonesia.

Ketua Lembaga Budaya Sunda, Universitas Pasundan Bandung, Hawe Setiawan mengatakan, istilah ngabuburit berasal dari kata dasar burit yang berarti sore atau petang. 

Kata dasar dalam bahasa Sunda itu mendapatkan awalan nga. Kemudian, terdapat repitisi kata bu dari burit, sehingga menjadi ngabuburit

Baca juga: 7 Tempat Ngabuburit di Solo dan Sekitarnya, Pas buat Nunggu Buka Puasa

“Istilah ngabuburit itu memang istilah dari bahasa Sunda, berasal dari kata dasar burit, kalau dalam bahasa Indonesia berarti sore atau petang hari,” kata dia kepada Kompas.com (3/4/2022). 

Hawe melanjutkan bahwa istilah ngabuburit merujuk pada kata kerja, yaitu melakukan kegiatan untuk mengisi waktu seraya menyongsong tibanya waktu sore.

Dalam konteks Ramadhan, berarti melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk mengisi waktu seraya menyongsong waktu berbuka puasa. 

Ilustrasi Takjil puasa. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG) Ilustrasi Takjil puasa.

Istilah ngabuburit ini, menurut Hawe, merupakan bentuk keunikan bahasa Sunda. Sebab, dalam bahasa Sunda, kata keterangan waktu (dalam hal ini burit) bisa menjadi kata kerja setelah mendapatkan kata awalan (yaitu nga). 

“Bahasa Sunda kosakatanya tidak begitu banyak, tapi variasinya hampir tidak terbatas. Maka, keunikan bahasa Sunda itu dari kata keterangan waktu, orang bisa membuat suatu kata kerja, yaitu dengan tambahan awal, seperti kata ngabuburit,” ujarnya. 

Baca juga: 8 Museum di Jakarta untuk Dikunjungi Saat Ngabuburit

Sementara itu, berdasarkan Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan oleh Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), kata ngabuburit berasal dari kalimat ngalantung ngadagoan burit, seperti dikutip dari Kompas.com (13/4/2021). 

Kalimat ngalantung ngadagoan burit berarti bersantai sambil menunggu waktu sore. Serupa dengan yang disampaikan Hawe, ngabuburit berasal dari kata dasar burit yang berarti sore hari. 

Kemunculan istilah "ngabuburit"

Hawe mengatakan, istilah ngabuburit sudah muncul sejak lama, tepatnya sejak kebudayaan Islam memasuki tanah Sunda. 

“Seingat saya sudah lama (muncul istilah ngabuburit), saya kira sejak nilai-nilai Islam masuk dalam wilayah budaya Sunda,” ujarnya.

Jamaah saat membaca alquran di Masjid Istiqlal di Jakarta Pusat, Jumat (20/3/2020). Masjid Istiqlal menghentikan sementara kegiatan shalat Jumat selama dua pekan ke depan. Hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah penularan Covid-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Jamaah saat membaca alquran di Masjid Istiqlal di Jakarta Pusat, Jumat (20/3/2020). Masjid Istiqlal menghentikan sementara kegiatan shalat Jumat selama dua pekan ke depan. Hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah penularan Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com