KOMPAS.com – Bulan Ramadhan telah tiba dan seluruh umat Islam di dunia mulai merayakannya dengan berbagai macam cara sesuai dengan kebudayaan setempat.
Misalnya saja di Mesir. Menjelang Ramadhan, masyarakat mulai membeli dekorasi Lebaran berupa lentera atau atau dalam bahasa Arab disebut Fanoos, dilansir dari Daily News Egypt, Minggu (3/4/2022).
Tradisi ini dinamakan Lentera Ramadhan dan masih terus dilestarikan hingga kini oleh masyarakat Mesir dalam menyambut bulan yang penuh berkah ini.
Baca juga: Kapan Bisa Pesan Tiket Kereta Mudik Lebaran 2022, Berikut Penjelasannya
Asal-usul adanya lentera atau lampion ini berasal dari masyarakat zaman dulu yang menggunakan alat penerangan khusus untuk pergi ke masjid saat malam tiba.
Dari situlah, tradisi Lentera Ramadhan terus berkembang hingga sekarang dan orang-orang masih melakukannya.
Berdasarkan sejarah Islam, diketahui bahwa orang Mesir-lah yang menemukan ide Lentera Ramadhan, yang dulunya berasal dari era Khalifah Fatimiyah.
Tak hanya di Mesir saja, tradisi Lentera Ramadhan kemudian juga mulai menyebar ke penjuru dunia seiring berjalannya waktu.
Pada masa khalifah Fatimiyah, orang-orang biasanya akan keluar pada malam sebelum Ramadhan dengan anak-anak dan masing-masing membawa lentera untuk menerangi jalan sambil bernyanyi.
Kemudian ada cerita lainnya, soal salah satu khalifah Fatimiyah yang memerintahkan masjid untuk diberi penerangan sepanjang bulan Ramadhan dengan lentera dan lilin.
Pada masa lalu, lentera juga dibawa oleh seorang pria muda yang menemani para perempuan yang hendak ke masjid.
Baca juga: Apa Tradisi Arwah Jamak di Demak Jelang Lebaran dan Bagaimana Hukumnya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.