Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laut Iblis di Jepang yang Misterius, Sama seperti Segitiga Bermuda

Kompas.com - 05/04/2022, 06:06 WIB
Ulfa Arieza ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Lokasinya hilangnya kapal-kapal tersebut diperkirakan terletak di antara Pulau Miyake dan Iwo Jima.

Baca juga: Teru Teru Bozu, Boneka dari Jepang yang Digantung untuk Usir Hujan

Pemerintah Jepang lalu mengirim kapal penelitian bernama Kaio Maru No. 5 pada 1952 untuk menyelidiki hilangnya kapal-kapal tersebut. Namun, kapal penelitian dengan 31 awak tersebut menemui musibah. 

Bangkai kapal Kaio Maru No. 5 memang ditemukan, tetapi tidak dengan keberadaan para awak kapalnya.

Menyusul insiden ini, pemerintah Jepang dilaporkan menyatakan daerah ini berbahaya untuk pelayaran laut dan pengiriman barang.

Selain itu, semua upaya untuk mengungkap fakta di balik misteri Laut Iblis Jepang juga dibatalkan. 

Legenda naga di dalam laut Devil's Sea

Legenda kuno menceritakan bahwa terdapat naga yang hidup di lepas pantai Jepang, seperti dikutip dari CNN. Oleh sebab itu, perairan itu dinamai Dragon's Triangle

Berdasarkan informasi dari Marine Insight, legenda naga di dalam laut itu justru berasal dari dongeng China.

Dongeng tersebut bercerita tentang naga di bawah permukaan air laut yang menyerang setiap kapal melintas untuk memuaskan rasa lapar mereka. 

Baca juga: Museum Jepang Gelar Pameran Spesial Fosil Pokemon

Fabel-fabel ini bahkan sudah ada jauh sebelum periode masehi, sekitar era 1000 sebelum masehi. 

Persamaan Devil's Sea dengan Segitiga Bermuda

Laut Iblis Jepang mempunyai sejumlah persamaan dengan Segitiga Bermuda. Berdasarkan informasi dari CNN, kawasan tersebut juga terkait dengan dugaan fenomena The Vile Vortices, sebagaimana Segitiga Bermuda. 

The Vile Vortices merupakan fenomena di sebuah perairan yang mempunyai anomali fisik aneh dan fenomena yang tidak dapat dijelaskan.

Kondisi ini kerap dikaitkan dengan tarikan gelombang elektromagnetik yang lebih kuat daripada tempat lain.

Naturalis dan pakar paranormal Ivan Sanderson mengeluarkan hipotesis bahwa arus panas dan dingin yang melintasi pusaran di perairan tersebut menciptakan gangguan elektromagnetik.

Gangguan tersebut mempengaruhi instrumen kapal dan pesawat sehingga setiap kapal dan pesawat yang melintas hilang tanpa jejak. 

Sanderson juga memasukkan wilayah Laut Iblis Jepang dalam artikel berjudul The 12 Devil's Graveyards Around the World atau 12 Kuburan Iblis di Seluruh Dunia. Tulisan fenomenal itu dirilis pada 1972. 

Baca juga: Wahana Attack on Titan Hadir di Jepang, Bisa Hadapi Titan dan Makan ala Survey Corps

Persamaan lainnya antara Segitiga Bermuda dengan Laut Iblis Jepang adalah keduanya berada di garis lintang yang sama, yaitu di bagian utara garis khatulistiwa. 

Hipotesis Sanderson lainnya seperti dikutip dari Marine Insight adalah keberadaan gunung berapi bawah laut di perairan misterius tersebut.

Letusan dari gunung berapi ini diduga memicu hilangnya kapal dan pesawat terbang yang melintas. Tak heran, Laut Iblis Jepang juga disebut dengan Segitiga Bermuda Pasifik. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com