YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Desa Wisata di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memanfaatkan bulan Ramadhan guna membangkitkan kegiatan ekonomi yang sudah dua tahun sepi akibat pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Muhamad Arif Aldian mengatakan, dari laporan yang masuk ke pihaknya, sudah ada beberapa kawasan wisata, terutama desa wisata, yang mulai bergeliat dengan membuka pasar kuliner Ramadhan.
Ia melanjutkan, selama berada di pasar kuliner Ramadhan, pengunjung bisa menikmati pemandangan tempat wisata sekaligus menikmati hidangan berbuka.
"Wisata yang menyediakan berbagai hidangan untuk berbuka puasa, selain menanti datangnya waktu berbuka puasa tentu juga dapat menikmati destinasi wisata yang ada," kata Arif saat dihubungi wartawan, Selasa (5/4/2022).
Baca juga:
Arif menambahkan, upaya ini juga bertujuan untuk kembali menghidupkan kawasan wisata yang selama dua tahun relatif sepi karena pandemi.
"Diharapkan, ini bisa menggerakkan perekonomian masyarakat di kawasan Desa wisata," katanya.
Sementara itu, Ketua Desa Wisata Gunungkidul Agung Nugroho mengatakan, dari 72 desa wisata yang ada di Gunungkidul, sebagian sudah mulai buka pasar kuliner, terutama saat sore hari.
"Sekaligus persiapan menunggu arahan dari Dinas Pariwisata terkait libur lebaran nantinya," kata Aris.
Ia menjelaskan, seluruh anggota desa wisata di Gunungkidul itu sudah mengantongi SK dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability).
"Secara umum kami sudah siap menerima kunjungan wisata saat libur lebaran nanti," kata dia.
Baca juga: 5 Tempat Wisata Gunungkidul Terbaru, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.