Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tips Hindari Klitih Saat Wisata di Yogyakarta

Kompas.com - 05/04/2022, 20:09 WIB
Ulfa Arieza ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aksi klitih di Yogyakarta kembali menelan korban. Remaja asal Kebumen bernama Dafa Adzin Albasith tewas diduga karena sabetan gir anggota klitih, dikutip dari Kompas.com, Senin (4/4/2022).

Peristiwa nahas tersebut terjadi pada dini hari, saat Dafa dan teman-temannya hendak mencari makan sahur. Dalam perjalanan, rombongan Dafa bertemu dengan klitih. 

Aksi klitih ini dinilai meresahkan warga. Bahkan, belum lama ini tagar #DIYDaruratKlitih di media sosial Twitter ramai diperbincangan warga net. 

Baca juga: Apa Itu Klitih di Yogyakarta? Berikut Asal-usulnya

Untuk diketahui, dilansir dari Kompas.com, Selasa (4/2/2020), klitih adalah tindak kekerasan yang umumnya dilakukan oleh pelajar, dilandasi berbagai alasan. Bisa rekrutmen anggota geng baru atau menunjukkan eksistensi. 

Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, aksi klitih tersebut tidak hanya meresahkan warga Yogyakarta pada umumnya. Ia juga khawatir kehadiran aksi kriminal itu menganggu kepercayaan wisatawan. 

“Saya sangat menyayangkan klitih masih terjadi di Yogyakarta, karena ini sangat menggangu sekali bagi situasi keamanan masyarakat pada umumnya, tapi lebih khusus bisa merambat (meluas) ke wisatawan karena merasa tidak aman dan nyaman di Yogyakarta,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/4/2022). 

Baca juga: Klitih Dikhawatirkan Ganggu Kebangkitan Sektor Pariwisata Yogyakarta

Sejauh ini, lanjutnya, tidak ada wisatawan yang menjadi korban klitih. Namun demikian, ia menyatakan kehadiran klitih ini sangat bertentangan dengan kondisi pariwisata Kota Gudeg yang tengah merangkak bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19. 

Singgih mengungkapkan, berbagai upaya tengah ditempuh oleh Dinas Pariwisata Yogyakarta dan pemangku kepentingan (stakeholder) pariwisata untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata. Baik itu upaya fisik maupun non-fisik, seperti persiapan sumber daya manusia (SDM). 

“Jadi, seluruh pelaku pariwisata sudah sangat siap, tapi di satu sisi oknum klitih ini kemudian muncul. Saya kira ini (klitih) menjadi kontraprduktif dengan program yang sedang kami kembangkan,” imbuhnya. 

Tips bagi wisatawan agar aman dari klitih

Titik Nol Kilometer Yogyakarta berlokasi hanya sekitar 2,5 kilometer dari Stasiun Tugu Yogyakarta, sehingga cocok sebagai pilihan wisata dekat Stasiun Tugu.SHUTTERSTOCK Titik Nol Kilometer Yogyakarta berlokasi hanya sekitar 2,5 kilometer dari Stasiun Tugu Yogyakarta, sehingga cocok sebagai pilihan wisata dekat Stasiun Tugu.

Singgih membagikan sejumlah tips bagi wisatawan agar aman dari aksi para klitih.

Ia juga mengimbau wisatawan agar tak perlu khawatir selama berlibur di Yogyakarta, sebab pihak Dinas Pariwisata Yogyakarta telah bekerja sama dengan sejumlah stakeholder pariwisata guna memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan. 

1. Hindari keluar pada dini hari 

Singgih mengimbau wisatawan untuk tidak keluar saat larut malam atau dini hari. Berkaca dari sejumlah kejadian, klitih melakukan aksinya pada waktu-waktu tersebut. 

“Wisatawan bisa eksplorasi Yogyakarta pada waktu tidak terlalu larut malam, karena kalau kita lihat dari peristiwa yang terjadi itu dini hari menjelang pagi,” ujarnya. 

Namun, ia meyakini pada jam-jam tersebut wisatawan sudah beristirahat di penginapan masing-masing. 

Baca juga: 10 Tempat Buka Bersama Yogyakarta yang Instagramable dan Nyaman

2. Hindari naik sepeda motor 

Selanjutnya, ia mengimbau wisatawan untuk menggunakan moda transportasi yang tertutup, seperti mobil atau bus. Sebaliknya, wisatawan tidak dianjurkan naik sepeda motor pada larut malam atau dini hari. 

“Sebaiknya, wisatawan tidak menggunakan sepeda motor saat dini hari, karena kalau melihat tren kasus klitih ini berupa kontak langsung dari motor ke motor,” imbuhnya. 

3. Tetap waspada 

Hal paling penting adalah wisatawan tetap waspada terhadap kondisi sekitar. Apabila menemukan hal janggal, sebaiknya segera melaporkan kepada pihak berwajib atau meminta bantuan. 

Baca juga: 4 Tips agar Tidak Kena Tipu Saat Wisata di Malioboro Yogyakarta

Jalan Malioboro, Yogyakarta.SHUTTERSTOCK Jalan Malioboro, Yogyakarta.

4. Pergi dengan rombongan 

Dilaporkan oleh Kompas.com, Rabu (5/2/2020), tips berikutnya adalah pergi dengan rombongan. Sebaliknya, hindari berwisata sendirian, utamanya pada malam hari. 

Hal ini untuk menghindari aksi klitih yang lebih mudah menyasar satu orang. Pergi dengan rombongan mengantisipasi pelaku klitih melakukan tindak kejahatannya. 

5. Hindari jalanan sepi

Wisatawan sebaiknya menghindari jalanan sepi selama berwisata di Yogyakarta. Oleh sebab itu, informasi mengenai akses ke lokasi wisata maupun penginapan sangat penting sebelum berlibur ke Kota Pelajar. 

Yogyakarta sendiri memiliki banyak jalan yang terbilang ramai, seperti Jalan Malioboro, Jalan Mangkubumi, Jalan Mataram, dan Jalan Brigjen Katamso. Jika wisatawan menginap di daerah yang agak jauh, sebaiknya melewati jalan-jalan tersebut karena ramai oleh kendaraan berlalu-lalang

Baca juga: Itinerary Wisata Yogyakarta 2 Hari 1 Malam, Pantai dan City Tour

6. Hindari tempat sepi 

Tak hanya menghindari jalanan sepi, wisatawan juga sebaiknya menjauhi tempat yang minim orang. Upaya ini diperlukan untuk meminimalisasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. 

Pasalnya, pada tempat-tempat sepi itulah klitih akan memudahkan klitih melancarkan aksinya, karena tidak banyak yang melihat tindakannya. 

Jika ingin menikmati Yogyakarta malam hari, sebaiknya pilih tempat-tempat yang cukup ramai, misalnya seperti Malioboro atau kafe-kafe yang buka hingga malam hari.

Baca juga: Tips untuk Wisatawan agar Terhindar dari Klitih Saat di Yogyakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com