Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2022, 07:09 WIB
Markus Makur,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi


BORONG, KOMPAS.com - Promosi wisata bisa dilakukan lewat berbagai hal. Setiap masyarakat juga punya kontribusi untuk membuat obyek wisata di daerahnya semakin dikenal luas.

Kelompok milenial dari Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), misalnya, biasa berwisata di sekitar dan memuat hasil jelajah mereka di media sosial masing-masing.

Sebagian dari mereka juga menulis untuk dipublikasikan di media online.

Baca juga: Tiwu Cewe, Wisata Danau Tersembunyi di Manggarai Timur NTT

Cara ini sangat bermanfaat, terutama untuk mengenalkan obyek-obyek wisata terpencil di Manggarai Timur secara lebih luas.

Damianus Hambur, Guru dan Pendamping di pegiat komunitas Lentera7 SMAN 7 Borong, Kecamatan Borong mengatakan, sekolahnya sudah ditetapkan menjadi salah satu sekolah penggerak di Kabupaten Manggarai Timur.

Berkaitan dengan program sekolah penggerak, SMAN 7 Borong membimbing anak-anak sekolah untuk berkreasi dan berinovasi tentang berbagai hal yang ditemukan di lingkungan sekolah maupun di tengah masyarakat.

Apalagi, di sekitar lingkungan sekolahnya terdapat cukup banyak potensi wisata yang bisa dipromosikan lewat menulis.

"Kami membangun sebuah pondok literasi di lingkungan sekolah. Nama pondoknya itu Lentera7. Di pondok itu anak-anak didampingi, dibimbing, dituntun untuk menarasikan tentang alam semesta, tentang budaya, tentang kuliner dan kearifan lokal lainnya," jelasnya kepada Kompas.com, Selasa (05/04/2022).

Baca juga:

Popind Davianus, dari komunitas milenial Tabeite Manggarai Timur menjelaskan bahwa ia senang menulis obyek wisata di sekitarnya, kemudian mempublikasikannya melalui media sosial.

Kepada Kompas.com, Davianus menuturkan bahwa dirinya biasa mengangkat nilai budaya di kawasan Congkar, Kecamatan Congkar, misalnya mempromosikan kain tenun Puncatiti khas Congkar.

Menurutnya, kelompok milenial harus berani menuliskan hal-hal unik di daerah masing-masing.

"Postingan di media sosial saya menjadi bagian dari upaya untuk memperkenalkan objek itu kepada orang di luar," tuturnya.

Lembaga Pendidikan SMAN7 Borong, Kecamatan Borong, Manggarai Timur, NTT mendirikan pondok literasi Lentera7 untuk membiasakan diri anak-anak membaca buku dan menulis tentang alam semesta di sekitar lingkungan sekolah, Selasa, (5/4/2022). (KOMPAS.com/DOK KOMUNITAS LENTERA7-DAMIANUS HAMBUR)KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Lembaga Pendidikan SMAN7 Borong, Kecamatan Borong, Manggarai Timur, NTT mendirikan pondok literasi Lentera7 untuk membiasakan diri anak-anak membaca buku dan menulis tentang alam semesta di sekitar lingkungan sekolah, Selasa, (5/4/2022). (KOMPAS.com/DOK KOMUNITAS LENTERA7-DAMIANUS HAMBUR)

Davianus berpendapat, selain akses transportasi yang masih terbatas, Manggarai Timur juga masih lemah dalam narasi obyek wisatanya.

Padahal, kata dia, hal terpenting dari wisata tak melulu soal keindahannya, tetapi juga narasi soal tempat tersebut.

"Agar dikenal orang dan agar orang punya rujukan tentang wisata yang ditujunya," ucap dia.

Baca juga:

Kendati demikian, Davianus menilai, menulis di media sosial sebetulnya hanya memuat sedikit cerita tentang obyek wisata.

Menulis di media sosial menurutnya bersifat informatif, tetapi tidak mendalam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

15 Wisata Puncak yang Hits buat Liburan Tahun Baru 2024

15 Wisata Puncak yang Hits buat Liburan Tahun Baru 2024

Jalan Jalan
Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Travel Update
Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Travel Tips
Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

Hotel Story
Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah

Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah

Travel Update
Berdiri di Perahu untuk Selfie, Turis di Venesia Jatuh ke Kanal

Berdiri di Perahu untuk Selfie, Turis di Venesia Jatuh ke Kanal

Travel Update
6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

Jalan Jalan
Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Travel Update
Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Travel Update
Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Travel Update
3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

Travel Update
5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

Travel Tips
Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Travel Update
Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Travel Update
10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com