Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/04/2022, 12:01 WIB
Desi Intan Sari,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pergi liburan ke pantai merupakan sebuah aktivitas yang banyak dipilih orang-orang untuk melepas penat. 

Selain bersantai, kita juga bisa bermain di pinggir pantai atau bahkan berenang di beberapa pantai.

Namun, apakah kalian tahu bahwa dibalik semua keseruan wisata ke pantai ada satu fenomena alam yang wajib diperhatikan. 

Baca juga: 8 Jalan Paling Berbahaya di Dunia, Ada yang Punya 99 Tikungan Tajam

Walaupun sudah ada banyak orang yang tahu soal pasang surut air laut, sebagian yang lain bisa jadi belum mengerti soal bahaya gelombang laut berbentuk persegi. 

Tampaknya memang sangat menakjubkan jika kalian melihat gelombang persegi saat ke pantai, tapi itu semua menyimpan sebuah bahaya yang besar, dikutip dari Travel and Leisure, Minggu (09/04/2022).

Fenomena alam tersebut biasa disebut dengan “cross sea”  dan terjadi saat dua gelombang bertemu membentuk sebuah persegi atau kotak-kotak. 

Menurut Badan Antariksa Eropa pada tahun 2010, fenomena tersebut cukup sering terjadi di laut saat angin laut dan swell atau gelombang besar bertemu. 

Baca juga: 10 Pantai Paling Berbahaya di Dunia, Pesonanya Menipu

Berdasarkan studi pada 2004, adanya gelombang persegi menunjukkan bahwa persentase kecelakaan kapal yang melintasi area tersebut meningkat. 

Sementara itu, HowStuffWorks menjelaskan bahwa gelombang persegi ini agak jarang terjadi. Namun saat tercipta, gelombang ini umumnya dapat ditemukan di sepanjang daerah pantai.

Bagi yang ingin melihat fenomena tersebut lokasi yang paling aman untuk memantaunya adalah di sepanjang pantai barat Perancis di Le de Ré.

Gelombang persegi atau cross sea di Lisbon, Portugal - April 2019.WIKIMEDIA COMMONS/REHMAN ABUBAKR Gelombang persegi atau cross sea di Lisbon, Portugal - April 2019.

Apa yang membuat gelombang persegi ini berbahaya adalah karena bisa membentuk gelombang setinggi 10 kaki atau sekitar tiga meter lebih.

Tak hanya menciptakan gelombang tinggi, cross sea juga bisa membuat pola angin unik yang bisa mengakibatkan para pelaut kesulitan dalam bernavigasi, dan perenang juga susah melewatinya. 

Baca juga: 10 Negara Paling Panas di Dunia, Mali Peringkat Pertama

Jadi, bisa disimpulkan bahwa meski jarang dan tak terlalu sering terjadi, saat kalian melihat adanya gelombang persegi saat tengah naik kapal atau berenang, pilihan terbaik adalah menghindarinya. 

Adanya cross sea sangat berpotensi membuat lautan menjadi ganas dan membahayakan diri sendiri jika berada di area tersebut.

Pilihan terbaik saat melihat cross sea adalah menghabiskan waktu dengan bersantai di area pasir pantai atau berenang di tempat yang dangkal dan tunggu hingga kondisi gelombang membaik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

4 Jalur Pendakian Gunung Marapi di Sumatera Barat, Ada yang Cuma 3 Jam

4 Jalur Pendakian Gunung Marapi di Sumatera Barat, Ada yang Cuma 3 Jam

Travel Tips
11 Aturan Main ke Rumah Hantu Solo, Dilarang Bawa Makanan dan Minuman

11 Aturan Main ke Rumah Hantu Solo, Dilarang Bawa Makanan dan Minuman

Travel Tips
Penerbangan di Bali Akan Ditambah Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2024

Penerbangan di Bali Akan Ditambah Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2024

Travel Update
Thailand Akan Rayakan Songkran Sebulan untuk Gaet Turis Asing

Thailand Akan Rayakan Songkran Sebulan untuk Gaet Turis Asing

Travel Update
5 Tips Main ke Rumah Hantu Solo, Jangan Pakai Sandal 

5 Tips Main ke Rumah Hantu Solo, Jangan Pakai Sandal 

Travel Tips
Catat, Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Digelar 8-10 Desember

Catat, Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Digelar 8-10 Desember

Travel Update
AP II Prediksi Jumlah Penumpang Pesawat Naik 8 Persen Saat Nataru

AP II Prediksi Jumlah Penumpang Pesawat Naik 8 Persen Saat Nataru

Travel Update
Februari 2024, Wahana Demon Slayer Hadir Lagi di Universal Studios Japan

Februari 2024, Wahana Demon Slayer Hadir Lagi di Universal Studios Japan

Travel Update
Tempat Baru untuk Ajukan Visa Inggris di Jakarta, Bisa ke Hotel Ini

Tempat Baru untuk Ajukan Visa Inggris di Jakarta, Bisa ke Hotel Ini

Hotel Story
Harga Tiket dan Jam Buka Rumah Hantu Lawang Sukmo dan Zombieverse Solo

Harga Tiket dan Jam Buka Rumah Hantu Lawang Sukmo dan Zombieverse Solo

Jalan Jalan
7 Tempat Wisata untuk Rayakan Tahun Baru 2024 di Jakarta

7 Tempat Wisata untuk Rayakan Tahun Baru 2024 di Jakarta

Jalan Jalan
Langkah THE 1O1 Hotels & Resorts Semakin Serius Jadi Green Hotel

Langkah THE 1O1 Hotels & Resorts Semakin Serius Jadi Green Hotel

Hotel Story
Turis Malaysia Masih Dominasi Kunjungan ke Aceh pada Oktober 2023

Turis Malaysia Masih Dominasi Kunjungan ke Aceh pada Oktober 2023

Travel Update
Libur Akhir Tahun, Gunungkidul Targetkan PAD Rp 2,5 Miliar

Libur Akhir Tahun, Gunungkidul Targetkan PAD Rp 2,5 Miliar

Travel Update
Hotel Angker di Solo Jadi Rumah Hantu Terbesar di Indonesia 

Hotel Angker di Solo Jadi Rumah Hantu Terbesar di Indonesia 

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com