Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita WNI Puasa di Wakayama Jepang, Tak Ada Azan sebab Masjid Jauh

Kompas.com - 10/04/2022, 21:06 WIB
Desi Intan Sari,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Suasana bulan Ramadhan begitu kental terasa di tanah air. Setiap tahunnya, bulan suci disambut dengan suka cita.

Sebut saja momen kehabisan sembako jelang Ramadhan,  ngantre membeli takjil, atau semangat umat Islam pergi ibadah tarawih pada pekan-pekan awal, rasanya begitu akrab bagi kita.

Baca juga: Pengalaman Puasa WNI di Okinawa Jepang, Wajib Atur Waktu Istirahat

Sayangnya, suasana meriah itu tak dirasakan oleh sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang sedang tinggal di luar negeri dan menjalani bulan Ramadhan di negeri orang.

Seorang pelajar di sebuah Nihongo Gakko atau Sekolah Bahasa Jepang di Wakayama, Syahrul Fakhri mengaku dirinya dipaksa untuk lebih mandiri ketika harus berpuasa di negeri orang, dalam hal ini Jepang.

Menurutnya, di Wakayama tempatnya tinggal bahkan jauh dari masjid sehingga tidak ada azan sama sekali. 

Ketika berpuasa, Syahrul harus mengandalkan alarm sebagai pengingat, terutama untuk jam sahur.

“Karena enggak ada suara azan, jadinya untuk melihat waktu sahur dan buka puasa mengandalkan alarm, soalnya enggak ada yang bangunin sahur,” kata Syahrul kepada Kompas.com, Minggu (09/04/2022). 

Menurutnya, karena tak ada masjid di Wakayama, Syahrul kerap kali harus pergi ke Osaka untuk shalat di masjid. Sebab, secara umum masjid di Jepang hanya ada di kota-kota besar.

Begitu pula untuk menjalankan shalat tarawih, maka ia harus mencari masjid di kota besar. 

“Soalnya terkait jarak. Aku di Wakayama enggak ada masjid, kalau mau shalat harus ke Osaka yang tentunya butuh biaya untuk ongkos ke sana,” sambungnya.

Baca juga: Jepang Longgarkan Perbatasan, Turis Asing Masih Belum Bisa Masuk?

Tantangan puasa pada musim berbeda

Pria yang sudah satu tahun lebih tinggal di Jepang itu juga menceritakan tantangan berpuasa di Jepang pada musim yang berbeda.

Seperti diketahui, bulan Ramadhan tidak datang pada tanggal yang sama setiap tahunnya. Sehingga, di negara-negara empat musim, bulan Ramadhan kerap tiba di musim yang berbeda setiap tahunnya.

Baca juga: 9 Negara dengan Durasi Puasa Ramadhan Terpanjang di Dunia

Saat musim dingin, waktu berbuka menjadi lebih cepat, sedangkan saat musim panas durasi puasa menjadi lebih lama. 

Menurutnya, musim sangat memengaruhi pelaksanaan puasa di Jepang. Jika Ramadhan jatuh pada musim panas, misalnya, ibadah puasa menjadi relatif lebih berat.

“Bukan suhu udara, tapi lebih ke musimnya saja yang berpengaruh ke puasa. Kalau misalnya dapat puasa di musim panas ya siap-siap tenggorokan terasa kering terus,” ungkap Syahrul.

 

Suasana kota Wakayama, JepangDok. Syahrul Fakhri Suasana kota Wakayama, Jepang

Meski tak semua orang Jepang menyadari ia sedang berpuasa, namun beberapa orang yang dikenalnya peduli bahwa Syahrul sedang berpuasa Ramadhan.

Beberapa di antaranya bahkan memberikan makanan untuk berbuka puasa.

Baca juga: 8 Negara dengan Durasi Puasa Paling Pendek di Dunia 2022

Hanya saja, terkadang Syahrul hanya membatalkan puasa dengan minum air putih, terutama jika masih menjalani kerja part time atau "arubaito".  

Makanan halal menurutnya tak sulit didapatkan di sana. Sebab, ada beberapa toko halal dan konbini atau supermarket yang menyediakan makanan berlogo halal.

"Ya, kalau enggak ada logo halalnya asalkan jelas bahan dasarnya, ya aku makan saja. Asalkan bukan babi, alkohol, dan sebagainya,” kata Syahrul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com