Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Isu Malaysia Klaim Reog, Sandiaga: "Belum Dengar Ada Reog Kuala Lumpur"

Kompas.com - 11/04/2022, 21:45 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Malaysia disebut-sebut pernah mengklaim Reog Ponorogo sebagai warisan budaya mereka ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), seperti disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy beberapa waktu lalu.

Meski telah terjadi beberapa tahun lalu, tepatnya 2007, Menko PMK mengatakan bahwa kini pemerintah tidak boleh lagi kecolongan, sehingga harus bergerak cepat mendaftarkan budaya tersebut.

Baca juga:

Jika dilihat dari sejarah, Reog memang merupakan kesenian asli Indonesia, yaitu dari Ponorogo, Jawa Timur. Adapun Pemerintah Malaysia menyebutnya sebagai tari Barongan, meski sebenarnya nama ini telah dipakai warga Ponorogo sejak tahun 50-60an, melansir Kompas.com (06/04/2022).

Reog Ponorogo asli kebudayaan Indonesia

Reog di Jember wujud kebudayaan PandhalunganDok.jemberkab.go.id Reog di Jember wujud kebudayaan Pandhalungan

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno turut merespons isu yang sedang ramai dibincangkan ini. Ia menyatakan bahwa Reog Ponorogo merupakan kebudayaan asli Nusantara.

"Saya belum pernah mendengar Reog Kelantan atau Reog Kuala Lumpur. Tapi ya mungkin saja, namanya juga usaha ya," kata Sandiaga saat Weekly Press Briefing virtual, Senin (11/04/2022).

Menurutnya, riwayat saling klaim antara Indonesia dan Malaysia ini memang bukan pertama kalinya terjadi. Namun, ia ingin agar tercipta narasi baru yang lebih fokus terhadap peluang ekonomi pasca pandemi.

Baca juga:

"Pada masa silam, narasi besar antara kedua negara bersahabat ini adalah bagaimana saling klaim, mulai dari teritori dan sebagainya. Saya ingin memulai narasi baru, bahwa kita baru saja melewati pandemi, kita ingin gerakkan peluang usaha dan lapangan kerja".

"Jadi Reog ini merupakan salah satu ekonomi berbasis budaya yang sangat spesifik karena berasal Ponorogo di Jawa Timur," jelas Menparekraf.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dirinya sudah pernah beberapa kali naik di atas Reog dan merasakan sensasinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com