Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Fakta Pulau Paskah yang Penuh Misteri

Kompas.com - 15/04/2022, 17:45 WIB
Desi Intan Sari,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pulau Paskah atau Easter Island, yang berada di sebelah tenggara Samudra Pasifik dan jadi bagian dari negara Chili, merupakan tempat yang misterius. 

Salah satu penyebabnya adalah karena adanya ratusan patung batu besar atau moai yang tersebar di pulau tersebut. 

Meski begitu, ternyata banyak fakta soal Pulau Paskah yang menarik untuk diketahui, dikutip dari The Culture Trip, Jumat (15/4/2022).

Baca juga: Asal Usul Telur Paskah dan Makna di Baliknya

1. Asal usul nama Pulau Paskah 

 

Seorang Laksamana Belanda, Jacob Roggeveen, disebut sebagai orang Eropa pertama yang mendarat di pulau terisolasi ini pada Minggu Paskah tahun 1722. 

Sesuai waktu ketibaannya, Roggeveen memberi nama pulau itu sebagai Paasch-Eyland yang berasal dari bahasa Belanda, artinya Easter Island atau Pulau Paskah.

Selain dikenal dengan nama Pulau Paskah, kawasan ini memiliki nama lain yakni Rapa Nui, yang masih digunakan penduduk setempat.

Namun, apakah nama tersebut merupakan nama asli dari pulau ini masih menjadi perdebatan. Ada juga yang meyakini bahwa nama Rapa Nui diberi oleh perampok budak asal Peru pada pertengahan abad ke-19.

Sebelumnya, pulau ini diyakini memiliki nama pertama Pito O Te Henua atau pusar dunia. 

Baca juga: 26 Ucapan Selamat Paskah dalam Bahasa Inggris dan Artinya, Cocok untuk Keluarga dan Teman

2. Lokasi Pulau Paskah 

Menurut indeks dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Pulau Paskah adalah pulau berpenghuni paling terpencil di dunia. 

Letaknya ada di tenggara Samudra Pasifik, dan negara terdekat dari pulau ini adalah Chili. 

Pulau Paskah telah menjadi bagian dari Chili sejak 1888.

Baca juga: 3 Tahun Chile Dinobatkan sebagai Destinasi Petualangan Terbaik Dunia

3. Cara pergi ke Pulau Paskah 

Bagi yang ingin berkunjung ke pulau ini, cara satu-satunya adalah dengan naik pesawat, karena tidak ada pelabuhan di tempat ini.

Pulau ini memiliki bandar udara kecil bernama Mataveri, serta hanya ada satu maskapai yang melayani penerbangan ke pulau ini yakni LATAM, menurut The Travel.

Dilansir dari laman resmi LATAM Airlines, Bandara Mataveri dibangun oleh NASA sebagai jalur darurat pesawat ulang-alik.

Durasi penerbangan paling pendek ke Pulau Paskah adalah sekitar lima jam melalui Bandara Santiago di Chili. Sedangkan, jika terbang dari Tahiti di French Polynesia (Polinesia Perancis), maka durasinya sekitar tujuh jam.

Baca juga: 10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Ada Indonesia dan Rusia

4. Asal penduduk Pulau Paskah

Mungkin banyak yang penasaran bagaimana pulau terisolasi tersebut memiliki penduduk. 

Menurut legenda sekitar 1.500 tahun lalu, Hotu Matu'a, seorang pemimpin berjiwa petualang dari Pulau Hiva di Polinesia, yang saat ini disebut Kepulauan Marquesas, mengajak rakyatnya ke Pulau Paskah. 

Hotu Matu'a dan kelompoknya telah menetap di pulau itu, hidup terpencil, jauh dari dunia selama beberapa generasi, sebelum akhirnya penjajah Eropa datang. 

Baca juga: 10 Goa Unik di Dunia, Ada yang Berbahaya untuk Dijelajahi

Patung Moai, patung khas penduduk Polinesia yang ikonik di Pulau Paskah.SHUTTERSTOCK/NYCKellyWilliams Patung Moai, patung khas penduduk Polinesia yang ikonik di Pulau Paskah.

5. Pulau Paskah saat ini

Dalam sejarah, tercatat kedatangan Hotu Matu'a pada tahun 1200-an dan Jacob Roggeveen 500 tahun kemudian, membuat populasi di Pulau Paskah berkembang.

Diketahui ada sekitar 10.000 orang yang menetap selama bertahun-tahun.

Namun, populasinya menurun menjadi sekitar 2.000-3.000 orang. Hal tersebut disebabkan adanya penggundulan hutan dan membuat tanah vulkanik terkena erosi, sehingga tingkat kesuburannya menurun. 

Jumlah populasi juga terus menurun setelah kedatangan orang-orang Eropa. Pertikaian antarkelompok sosial menyebabkan perumahan dibakar, sehingga menyebabkan kelaparan dan munculnya tunawisma.

Selain itu, ada juga penggerebekan oleh pedagang budak Peru, wabah penyakit, dan emigrasi, sehingga pada tahun 1877 hanya 111 orang yang tersisa di Pulau Paskah. 

Pada tahun 2020, dikutip dari CNBC, tercatat ada sekitar 5.700 penghuni di pulau ini.

Baca juga: 10 Negara Paling Panas di Dunia, Mali Peringkat Pertama

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com